Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 6 Instrumen Investasi untuk Menyimpan Dana Pensiun

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyiapkan dana pensiun merupakan hal yang sangat penting. Dengan memiliki dana pensiun yang cukup, seseorang akan mendapat jaminan keamanan finansial setelah pensiun dari pekerjaan aktif.

Dana pensiun adalah tabungan dan investasi yang dikumpulkan selama masa kerja untuk menyokong kehidupan finansial setelah pensiun.

Dana pensiun dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, biaya kesehatan, tagihan bulanan, dan kebutuhan lainnya saat sudah berhenti bekerja.

Untuk mengumpulkan dana ini, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memulai investasi untuk pensiun.

Lalu, apa saja instrumen investasi yang bisa dipilih untuk menyiapkan dana pensiun?

Instrumen investasi untuk dana pensiun

Dilansir dari laman Sahabat Pegadaian, berikut adalah beberapa jenis instrumen investasi yang bisa dipilih untuk menyiapkan dana pensiun. 

1. Emas

Emas adalah salah satu aset berharga yang dapat diandalkan untuk investasi dana pensiun . Logam mulia ini memiliki nilai stabil dan cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Emas yang digunakan sebagai aset investasi biasanya adalah emas batangan dengan kadar kemurnian 99,9 persen atau setara dengan 24 karat.

Nilai emas batangan 24 karat umumnya selalu naik dari waktu ke waktu, bahkan ketika terjadi krisis ekonomi global seperti resesi dan inflasi.

Emas batangan dapat dicairkan atau diuangkan dengan mudah. Kapan saja membutuhkan dana darurat, pencairan emas dapat dilakukan.

2. Saham

Instrumen investasi lain yang bisa dipilih untuk menyiapkan dana pensiun adalah saham.

Saham adalah surat yang menjadi bukti seseorang memiliki bagian modal suatu perusahaan. Dengan berinvestasi di saham, seseorang yang memiliki saham memiliki hak atas sebagian aset perusahan.

Saham memiliki nilai yang fluktuatif dengan kenaikan dan penurunan yang tajam. Jika terjadi kenaikan nilai, maka keuntungan yang didapat cukup besar. Namun apabila terjadi penurunan tajam, investor dapat mengalami kerugian hingga kemungkinan bangkrut.

Maka dari itu, saham biasanya disebut sebagai aset investasi berisiko tinggi yang perlu dikelola dengan tepat agar tidak menimbulkan kerugian.

3. Deposito

Selanjutnya, instrumen investasi untuk dana pensiun yang bisa dipilih adalah deposito yang merupakan aset dengan keuntungan stabil.

Namun perlu diketahui bahwa keuntungan yang didapatkan dari investasi deposito tidak begitu besar dalam jangka pendek.

Apabila diinvestasikan dalam jangka panjang, deposito bisa bernilai lebih dari nilai beli semula. Dalam hal ini, deposito bisa dibilang sebagai investasi dengan tingkat risiko rendah yang aman untuk investor pemula.

4. Reksa Dana

Reksa dana juga bisa menjadi pilihan investasi dana pensiun, karena risikonya yang terbilang lebih rendah dibandingkan saham. 

Pengelolaan reksa dana akan dibantu oleh manajer investasi yang merupakan manajemen profesional khusus untuk pengelolaan investasi.

Adapun sistem bunga reksa dana sendiri terbilang stabil sehingga keuntungan yang didapatkan dalam jangka panjang pun akan cukup besar.

Yang perlu diingat, nilai reksa dana dipengaruhi oleh naik turunnya harga dari Efek, termasuk saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.

5. Obligasi

Obligasi merupakan jenis investasi dana pensiun yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang secara stabil.

Adapun keuntungan investasi yang diberikan akan sesuai dengan persetujuan di awal pembelian.

Keuntungan atau return obligasi diberikan dalam bentuk kupon yang merupakan bunga dari penerbit obligasi, yaitu lembaga pemerintah atau pihak swasta.

Investasi dana pensiun ini berisiko cukup tinggi karena keuntungan yang didapat bergantung pada kondisi finansial penerbit obligasi itu sendiri.

Jika penerbit mengalami kebangkrutan, maka dana serta keuntungan pun tidak bisa diberikan kembali.

6. Properti

Terakhir, instrumen investasi untuk pensiun yang bisa dimulai sejak dini adalah investasi properti. Aset berharga ini biasanya berupa rumah atau bangunan yang disewakan.

Jadi, properti yang dijadikan aset tidak ditinggali oleh investor, melainkan digunakan untuk menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.

Properti sendiri merupakan aset yang bernilai stabil dan mengalami kenaikan setiap tahunnya sehingga keuntungan atau return yang didapat dari investasi ini cukup besar.

Meskipun keuntungannya besar, investasi properti membutuhkan modal yang tidak sedikit. Selain biaya beli, diperlukan juga biaya perawatan yang nilainya tidak kecil.

Agar bisa mendapatkan keuntungan, properti pun perlu berada di lokasi yang strategis. Jika tidak, maka investasi tersebut akan merugi.

https://money.kompas.com/read/2024/06/02/225656926/simak-6-instrumen-investasi-untuk-menyimpan-dana-pensiun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke