Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Ramalan Terbaru Bank Dunia terhadap Ekonomi Indonesia | Tawaran Program Prakeja bagi Gen Z yang Menganggur

Bank Dunia memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode 2024 dan 2025 akan lebih tinggi dari proyeksi yang sebelumnya dibuat.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam laporan teranyar Bank Dunia bertajuk "Global Economic Prospects" edisi Juni 2024.

Dalam laporan itu, Bank Dunia memproyeksi, ekonomi Indonesia tumbuh pada level 5 persen pada 2024 dan 5,1 persen 2025. Angka itu lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia sebelumnya, yakni di level 4,9 persen untuk tahun 2024 dan 2025.

Bank Dunia menyatakan, sebagian besar perekonomian negara di kawasan Asia Timur - Pasifik, termasuk Indonesia, akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga, didukung inflasi yang melandai serta biaya kredit lebih rendah.

Selengkapnya simak di sini

2. Nyaris 10 Juta Gen Z Menganggur, Kemenko Perekonomian Tawarkan Program Prakerja

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, terdapat sekitar 9,9 juta penduduk generasi muda usia 15 sampai 24 tahun atau tergolong "Gen Z" di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang sekolah (not in employment, education, and training/NEET) pada 2023.

Menanggapi fenomena tersebut, Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko Perekonomian Chairul Saleh mengatakan, upaya pemerintah untuk mengatasi pengangguran Gen Z melalui program lifelong learning.

Ia mengatakan, program lifelong learning ini bisa dilakukan melalui kepesertaan kartu Prakerja.

"NEET untuk yang lifelong learning program, salah satunya Prakerja. Ini untuk reach out kita menyerap lulusan-lulusan yang memang dia belum bekerja utamanya," kata Chairul dalam Media Briefing bertajuk "Perkembangan Kebijakan Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM" di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Baca selengkapnya di sini

3. Tarif Internet Starlink Vs Provider Lokal, Mana Lebih Murah? Ini Penjelasan Kominfo

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membeberkan analisanya terkait isu tarif layanan internet antara Starlink dan penyedia layanan internet lokal.

Ketua Tim Perizinan Telekomunikasi Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo Falatehan mengatakan, pihaknya telah menganalisa tarif tiga paket layanan internet Starlink dengan paket layanan penyedia internet lokal.

"Dari ketiga paket layanan yang ditawarkan Starlink tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan layanan satellite broadband eksisting untuk pelanggan residensial, sedangkan untuk paket lainnya cenderung lebih tinggi," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Nah murah mana tarifnya? Simak di sini

4. GOTO Buka Suara soal PHK Tokopedia, Bantah Hentikan 80 Persen Layanan

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa induk Tiktok, Bytedance berencana melakukan PHK kepada karyawan Tokopedia pada Juni 2024 ini.

Mengutip keterbukaan informasi di BEI, GOTO memberikan klarifikasi atas berita gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan Tokopedia sebanyak 70 persen akan dimulai pada Juni 2024.

“Mengingat bahwa GOTO merupakan pemegang saham bukan pengendali minoritas, maka sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, Perseroan meyakini bahwa PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas dar? organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain),” kata Sekretaris Perusahaan GOTO R A Koesoemohadiani.

Selengkapnya baca di sini

5. Tersandung Gagal Bayar, Investree Belum Dapat Tambahan Modal

Otoritas Jasa Kesehatan (OJK) melakukan pengawasan ketat (closed monitoring) atas kondisi PT Investree Radhika Jaya alias Investree.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menjelaskan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pengurus dan pemegang saham Investree secara intens.

Hal tersebut dilakukan untuk memastikan komitmen penyelesaian permasalahan termasuk berkenaan dengan komitmen penambahan modal.

"Namun demikian, sampai dengan saat ini belum terdapat laporan realisasi penyuntikan modal dimaksud," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (13/6/2024).

Simak selengkapnya di sini

https://money.kompas.com/read/2024/06/14/054000126/-populer-money-ramalan-terbaru-bank-dunia-terhadap-ekonomi-indonesia-tawaran

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke