Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Saham Dunia Rontok

Kompas.com - 22/01/2008, 08:52 WIB

LONDON,SELASA - Pasar saham di seluruh dunia jatuh pada perdagangan Senin (21/1), dengan pasar-pasar di Eropa, Asia dan Amerika Latin turun hingga tujuh persen karena para investor melepas saham-saham mereka di tengah kekhawatiran terhadap resesi global.

Para dealer mengatakan sebuah rencana utama Presiden George W. Bush untuk menangkis resesi di AS tidak cukup menutup arus berita buruk dari bank-bank akibat akibat krisis di pasar perumahan AS. "Orang-orang  tidak membeli  cerita penjaminan pembayaran utang AS karena mereka telah merasakan keterburukan oleh melemahnya pasar-pasar Asia," kata Richard Hunter, analis saham pada Hargreaves Lansdown di London.

"Hari ini kami pikir tidak ada minat untuk membeli -- orang-orang akan menahan diri sambil melihat apa yang terjadi di AS," kata dia, yang mencatat bahwa Wall Street tutup pada Senin untuk hari libur nasional.

Tekanan kredit yang didorong krisis pada subprime AS, atau risiko tinggi, sektor mortgage telah memberikan  jalan yang luas untuk putus harapan pada ekonomi terbesar dunia tersebut, dengan angka pengangguran meningkat dan dolar AS melemah. Banyak analis sekarang mencemaskan bahwa pelambatan ekonomi AS dapat merusak ekonomi dunia.

Ketua Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahn memperingatkan, Senin, bahwa "seluruh negara-negara di dunia sedang menderita  dari pelambatan pertumbuhan di Amerika Serikat, setidaknya di negara-negara maju."

Harga minyak dunia menyusut di tengah kekhawatiran mendalam turunnya potensi permintaan energi akibat melemahnya ekonomi AS, kata para analis. Kontrak utama New York, minyak mentah jenis, light sweet crude turun 1,76 dollar AS menjadi 88,81 dollar per barel.

Sementara dolar AS naik tajam terhadap euro. Para dealer mengatakan  bahwa para investor carry-trade, yang telang menenpatkan uangnya  dalam mata uang dengan imbal hasil tinggi, sekarang kembali mengurangi posisinya terhadap dolar, yang masih  menawarkan kualitas keamanan yang dapat diandalkan. Namun disana pada Senin, tidak aman untuk para investor pasar saham.

Di London, indeks FTSE 100 turun 5,48 persen. Di Paris, Frankfurt dan Madrid  mengalami penurunan harian terbesar sejak serangan teroris 11 September. Di Paris indeks CAC 40 turun 6,83 persen, di Frankfurt indeks  DAX turun 7,16 persen dan di Madrid  turun 7,54 persen.

Karena bursa Eropa ditutup setelah hari traumatik mereka, bursa-bursa di Amerika Latin juga dibuka dengan berita buruk yang sama. Pasar saham Sao Paulo -- terbesar di kawasan tersebut -- turun 6,0 persen, di Buenos Aires turun 4,64 persen, sementara di Meksiko turun 4,77 persen.

Kegelisahan di Eropa dan Amerika dipicu penurunan lebih awal di seluruh pasar Asia, dengan acuan indeks Tokyo turun 3,86 persen terpukul ke posisi terendah sejak Oktober 2005.

Pasar bereaksi terhadap rencana presiden AS yang diumumkan Jumat untuk pengurangan pajak sementara (stimulus ekonomi) 140 miliar dolar AS (97 miliar euro) dan ketentuan-ketentuan lainnya  untuk menangkis  sebuah resesi di ekonomi terbesar di dunia tersebut. "Paket Bush tersebut tampaknya terlambat dan tidak cukup kuat  untuk berpengaruh," kata Najeeb Jarhom, kepala riset untuk nasabah ritel Fraser Securities di Singapura.

Pasar Asia yang telah rebound pada akhir pekan lalu di tengah harapan  rencana stimulus Bush, dibuka turun tajam pada Senin, setelah melihat Wall Street tidak antusias menyambut pengumuman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com