Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Tinggi, Bisi Bangun Pabrik Benih Jagung Hibrida

Kompas.com - 22/04/2008, 21:37 WIB

JAKARTA, SELASA - Untuk memenuhi permintaan benih jagung hibrida yang terus meningkat, perusahaan agribisnis PT Bisi International Tbk membangun dua buah pabrik benih jagung hibrida di Kediri, Jawa Timur. Pabrik yang dibangun dengan biaya Rp 400 miliar itu diharapkan akan selesai pada Juni dan November tahun ini.

Wakil Presiden Direktur Bisi International Thomas Effendy, Selasa (22/4), mengatakan, kedua pabrik itu akan meningkatkan kapasitas produksi Bisi dari 20.000 ton per tahun menjadi 60.000 ton per tahun. Animo petani Indonesia untuk menanam benih jagung hibrida terus meningkat. "Kami harus meningkatkan produksi, " kata Thomas.

Menurut dia, pada akhir tahun 2006 rasio penggunaan benih jagung hibrida baru sekitar 26 persen dari 3,5 juta lahan pertanian jagung di Indonesia. Namun, pada akhir tahun 2007, rasio it u meningkat menjadi 43 persen.

Peningkatan itu, kata Thomas, awalnya didukung oleh program pemerintah yang membagikan benih jagung hibrida. "Setelah petani menanam dan melihat hasilnya, mereka mulai beralih dari benih lokal ke hibrida, " katanya.

Thomas menjelaskan, dengan menggunakan benih hibrida, petani dapat menghasilkan pipil jagung sebanyak tujuh ton untuk setiap hektar lahan. Sedangkan bila menggunakan benih lokal hanya sekitar 3,7 j uta ton per hektar.

Dengan menanam benih jagung hibrida, tambah Thomas, bukan tidak mungkin tahun ini Indonesia akan berhasil menjadi negara swasembada jagung. Pada tahun 2006 lalu, Indonesia masih mengimpor 1,6 juta ton jagung. Namun, pada tahun 2007 j umlah jagung yang diimpor berkurang menjadi 700.000 ton.

Direktur Bisi Internasional Setiadi Setiokusumo menambahkan, tingginya animo petani Indonesia menanam benih jagung hibrida telah meningkatkan laba Bisi. Pada kwartal pertama tahun 2007 lalu, laba Bisi dari penjualan benih jagung dan padi hibrida serta beberapa jenis pestisida dan pupuk hanya Rp 15 miliar. Namun, pada kwartal tahun ini laba perusahaan itu telah mencapai Rp 124,5 miliar atau meningkat sekitar 730 persen.

Dia menambahkan, permintaan benih jagung terbanyak berasal dari petani di Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Gorontalo. (REI)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com