PALANGKARAYA, RABU - Krisis listrik dan pemadaman bergilir menimbulkan minat terhadap sumber energi alternatif, termasuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, misalnya, sebuah toko penyedia instalasi PLTS yang baru buka selama tiga minggu terakhir sudah menjual lima unit PLTS, yang harga per unitnya berkisar Rp 5,2 juta hingga Rp 8 jutaan. "Pembelinya kebanyakan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan," kata Kamsar, pemasar PLTS di Palangkaraya, Rabu (23/7).
Sebagai gambaran, sejak pertengahan Juni hingga akhir Juli nanti ada pemadaman bergilir di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pemadaman bergilir ini, kata Manajer Perusahaan Listrik Negara Cabang Palangkaraya, Koesdianto, akibat adanya pemeliharaan mesin pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Asam-Asam unit satu. PLTU berkapasitas daya 2x65 megawatt tersebut selama ini menyuplai listrik ke Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Akibat pemeliharaan satu unit mesin PLTU tersebut, di Kalteng dan Kalsel terjadi defisit daya sehingga mengakibatkan adanya pemadaman bergilir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.