Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Siap Kucurkan Dana Tunai

Kompas.com - 28/08/2008, 17:01 WIB

Laporan Wartawan Persda Network Ade Mayasanto

JAKARTA, KAMIS - Bank Indonesia bakal menyediakan suplai uang tunai yang tepat untuk menjaga inflasi dalam negeri menjelang lebaran yang akan segera datang. Sedangkan untuk ketersediaan barang, BI memberi kepercayaan kepada pemerintah pusat.

"BI akan sediakan suply uang tunai yang pas. Tapi kalau suply barang itu para menteri yang akan berikan keterangan," kata Gubernur Bank Indonesia, Boediono usai mengikuti rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/8).

Menurut Boediono, ketersedian beras misalnya, sampai saat ini hingga lebaran akan stabil dari sisi stok dan harga. Permasalahan justru berada pada kenaikan harga elpiji. "Elpiji yang mungkin memberikan satu shock karena naik, tapi itu nanti akan kembali," ujarnya.

Selain elpiji, lanjut Boediono, BI juga akan mengukur inflasi dari sejumlah produk yang diperkirakan akan berkurang. "Kita lihat nanti, hasil dari semua pendataan," ungkapnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan mengkaji kemungkinan menaikkan persentase Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan di Bank Indonesia (BI), sebagai instrumen untuk mengendalikan inflasi yang terus tertekan akibat tingginya harga minyak dunia.

BI juga menargetkan laju inflasi pada tahun ini dalam kisaran 4 - 6 persen dan pada 2009 sebesar 3,5 - 5,5 persen, namun hingga Juni laju inflasi tahun ke tahun sudah mencapai 11,03 persen.

Peraturan Bank Indonesia No. 7/49/PBI/2005 Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/15/PBI/2004 Tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah Dan Valuta Asing GWM Rupiah menyebutkan GWM bank umum
ditetapkan 5 persen dengan tambahan 3 persen bagi bank dengan total DPK di atas Rp 50 triliun, tambahan dua persen bagi bank dengan total DPK antara Rp 10 triliun - Rp 50 triliun dan tambahan 1 persen bagi bank dengan total DPK antara Rp 1 triliun - Rp 10 triliun. Sementara bagi bank dengan DPK di bawah Rp 1 triliun hanya dikenakan GMW 5 persen tanpa tambahan. Bagi bank yang terkena ketentuan kenaikan GWM tersebut, diberikan jasa giro sebesar 3 persen per tahun.

Data BI menyebutkan nilai GWM sampai Desember 2007 sebesar Rp 158,45 triliun, sementara hingga Maret 2008 turun menjadi Rp 125,71 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com