JAKARTA, KAMIS - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) bersikukuh putusan yang diambilnya justru menguntungkan konsumen. Sebab, Liga Inggris masih dapat disiarkan lewat PT Direct Vision. Namun, di sisi lain, Astro dirugikan dengan adanya putusan tersebut.
"Lho, siapa yang diuntungkan? Justru pelanggan yang diuntungkan dengan adanya putusan tersebut. Siapa yang tidak senang kalau Liga Inggris bisa tayang di televisinya," ujar Komisioner KPPU sekaligus mantan anggota majelis hakim kasus Liga Inggris Astro Benny Pasaribu, ketika konferensi pers di ruang utama KPPU, Kamis (18/9).
Putusan KPPU, membuat Astro tidak dapat berpindah dari PT Direct Vision ke PT Aora. Ini membuat Astro merugi karena saham kepemilikan dia berkurang 31 persen menjadi 20 persen semenjak keluarnya UU Penyiaran. Ini berarti keuntungan Astro akan berkurang 31 persen hingga 2010.
"Bukan hanya masalah keuntungan, penguasaan dalam managemen juga akan berkurang. Akses ke televisi-televisi lokal juga. Ya lebih baik dia memutuskan untuk hengkang dari Direct Vision," jelas Tim Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gajah Mada, Ichsanuddin Noorsy, ketika dihubungi Kompas.com.
Putusan KPPU yang menyatakan tidak ada unsur monopoli dari PT Direct Vision dan Astro All Asia Network, Plc juga dipertanyakan oleh Ichsanuddin. Sebab, keuntungan dari hak siar Liga Inggris akan masuk ke PT Direct Vision. Oleh karena itu, wajar jika PT Direct Vision memberikan 'bingkisan' kepada Iqbal. "Dia tentunya tidak mau pelanggannya lari, sebab keuntungannya bisa ratusan lebih dari ratusan miliar," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.