Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham: Saya Kira Itu Pendapatan Negara Bukan Pajak

Kompas.com - 16/10/2008, 11:59 WIB

JAKARTA, KAMIS - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Andi Mattalata, mengaku tidak mengetahui adanya pungutan liar di instansinya. Awalnya, dia menduga pungutan itu adalah pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

Pada beberapa waktu lalu, Kejaksaan Agung (Kejagung) membongkar kasus dugaan korupsi di tubuh Departemen Hukum dan HAM. Tim penyidik pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) kini sedang menyidik kasus dugaan korupsi pada biaya akses fee dan biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) untuk pendirian dan penetapan badan hukum pada Direktorat Jenderal (Ditjen) Adminisrasi Hukum Umum (AHU) senilai lebih dari Rp 400 miliar.

"Sebagai manusia, saya baru tahu tentang permasalahan ini. Karena prinsipnya, semua pungutan yang dipungut atas kewenangan negara harus masuk ke negara. Itulah sebabnya, dulu sistem foto terpadu di sini yang dikelola swasta pada saat membuat paspor, saya hentikan. Saya masukan ke negara. Saya tidak tahu ini. Saya pikir, ini PNBP dulu. Tapi yaa, karena sudah ditangani Kejaksaan, ya silahkan Kejaksaan masuk," ujar Andi ketika ditemui di Graha Pengayoman Depkumham, Kamis (16/10).

Andi menegaskan akan terbuka terhadap penyelidikan kasus itu. Menurut Andi, pihaknya sedang mengkaji temuan Kejagung tersebut. "Saya sudah minta dirjen dan sekjen untuk mengkaji kenapa barang itu ada. Apa dasarnya dan sebagai menteri tentu saya tidak bisa mengelak," jelas Andi.

Masalah penonaktifan oknum yang terkait kasus tersebut, Andi mengaku belum bisa memutuskan. Sebab, lanjut dia, timnya sedang melakukan pengkajian terhadap dugaan korupsi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com