Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Indonesia Punya Shinkansen?

Kompas.com - 01/11/2008, 17:37 WIB


Laporan Wartawan Kompas.Com Caroline Damanik

"Kapan Indonesia punya Shinkansen, Pa?" Pertanyaan ini terlontar dari  seorang bocah berumur enam tahun yang baru saja keluar dari Shinkansen 3D Area dalam Indonesia-Japan Expo (IJE) 2008 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Sabtu (1/11).

Arie, si bocah, terkagum menyaksikan teknologi Jepang dalam tayangan tiga dimensi yang dikemas selama delapan menit dalam sebuah kereta supercepat bernama Shinkansen.

Masuk ke area ini, pengunjung tidak dipungut biaya. Dengan menggunakan kacamata 3D, pengunjung menyaksikan tayangan-tayangan yang diproyeksikan pada layar setinggi 4,5 meter dan lebar 7,5 meter seolah-olah nyata.
Sebelum menonton tayangan Shinkansen, pengunjung juga disuguhkan tayangan tiga dimensi mengenai kehidupan Jepang di setiap musimnya. Meski sangat memukau, seorang pengunjung tampak kecewa. “Kirain bener-bener bisa merayakan guncangan dan kehebohan naik Shinkansen. Ternyata tidak,” ucapnya lirih.

Tayangan ini menunjukkan Shinkansen dari sudut pencerita sebagai kereta supercepat di dunia sehingga menjadi kebanggaan tersendiri untuk Jepang. Kereta yang biasanya terdiri dari 16 gerbong ini memiliki kecepatan 300 kilometer/jam. Menurut informasi, kereta ini sedang dalam tahap pengembangan di Jepang untuk memiliki kecepatan lebih dari 300 km/jam. Osaka dapat dicapai kurang dari dua setengah jam dari ibukota negara Jepang, Tokyo.

Meski memiliki kecepatan super, penumpang tidak akan merasa mual dan pusing sebab Sinkanshen dirancang agar penumpang tetap nyaman meski kereta melaju dengan kecepatan tinggi. Bagian dalamnya juga sangat luas dan tempat duduknya hampir seperti kursi duduk di pesawat terbang. Jadi tidak seperti kereta rel listrik atau kereta ekspres yang dikenal di Indonesia pada umumnya.

Shinkansen menggunakan sistem komputer untuk mengatur pengoperasian dan sistem lalulintas kereta diatur secara terpusat. Selain itu, sama seperti kereta kebanyakan, Shinkansen harus menjalani perawatan dan pemeriksaan di Depo Shinkansen. Di sini, setiap gerbong Shinkansen dibersihkan dan diperiksa sebelum diberangkatkan setiap harinya. Shinkansen juga terkenal ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi apapun.

Arie mungkin bisa berharap suatu saat Indonesia memiliki Shinkansen. Jika tidak memperoleh hibah dari Jepang, tentu Indonesia harus membuatnya sendiri. Kabar baiknya, dengan belajar dari Jepang, PT Industri Kereta Api (INKA) Indonesia menargetkan akan memproduksi Shinkansen pada tahun 2016 secara mandiri. Setidaknya itu yang tersirat di stand PT INKA dialam rangkaian pameran Indonesian-Japan Expo 2008.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com