Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senoro Tunjuk JGC Bangun Kilang Gas Alam Cair

Kompas.com - 04/11/2008, 10:01 WIB

JAKARTA,SELASA - Diam-diam konsorsium PT Medco Energi International Tbk, PT Pertamina (Persero) dan Mitsubishi Corporation sebagai pengelola Blok Senoro telah menunjuk Japan Gas Corporation (JGC) untuk membangun kilang gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG). Namun, rencana pembangunan kilang yang sedianya rampung pada 2010 itu tersendat karena pihak Medco meminta deskalasi harga proyek mengingat harga bahan baku sedang turun.

Setelah melalui rangkaian proses beauty contest, konsorsium akhirnya menentukan JGC sebagai perusahaan yang akan melakukan Engineering, Procurement, Construction (EPC) kilang LNG Donggi Senoro. "Saya lupa perusahaan mana saja yang disingkirkan, tetapi yang pasti untuk kontraktornya proyek Donggi Senoro sudah firm diberikan kepada JGC," ujar Komisaris Utama Medco Energi Hilmi Panigoro, kemarin.

Namun, Hilmi mengaku proses pembangunan kilang tidak bisa segera dilakukan karena pihaknya masih mengajukan permintaan untuk mengurangi nilai proyek dari yang terakhir ditetapkan sebesar 1,8 miliar dollar AS kepada pihak kontraktor. "Dengan menurunnya harga komoditi in general, harga-harga bahan baku kan pasti turun. Sebut saja untuk harga besi, atau baja itu kan sedang turun. Jadi harusnya nilai pembangunan kilangnya turun juga dong, sekarang kita sedang minta review untuk harganya," tambah Hilmi.

Sayangnya, pihak Pertamina enggan berkomentar banyak soal hal tersebut. Iin Arifin Takhyan, Wakil Direktur Utama Pertamina yang rutin mengikuti negosiasi LNG Donggi Senoro mendadak bungkam seribu bahasa untuk membenarkan perkembangan tersebut. "Mending tanya saja ke manajemen DSL (PT Donggi Senoro LNG) yang sudah ditugasi untuk melakukan beauty contest," tandasnya singkat.

Namun, ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Presiden Direktur PT DSL Surya Wazni, lagi-lagi bola panas dilemparkan kepada para pemilik saham. Surya hanya menandaskan bahwa kepemilikan Medco di perusahaan kongsi yang dipimpinnya sebesar 20 persen, Pertamina sebanyak 29 persen serta Mitsubishi memegang porsi terbesar yaitu sebanyak 51 persen.

"Kalau Pak Hilmi bilang begitu, tentu beliau punya dasarnya. Tapi saya kan bekerja tidak langsung ke Pak Hilmi. Jadi lebih baik tanyakan saja ke pemegang share, kalau yang teknis seperti itu jangan ke saya dulu karena saya hanya mengoperasikan perusahaan," kata Surya.

Ceritanya, kilang ini akan memiliki kapasitas produksi dua juta ton atau sekitar 30 sampai 35 kargo per tahun. Kilang LNG yang bakal berdiri di Senoro, Sulawesi Tengah ini akan mengolah hasil produksi gas dari Blok Senoro-Toili yang dimiliki bersama antara Medco Energi dengan Pertamina sebesar masing-masing 50 persen. Gas Blok Senoro-Toili akan digabung dengan gas hasil Blok Donggi di Sulawesi Tengah yang sepenuhnya dimiliki Pertamina. Kedua blok ini memiliki cadangan gas sekitar 2,3 triliun kaki kubik. (Gentur Putro Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com