Pemerintah baru mendeklarasikan enam bulan setelahnya. Saat itu sebaran virus sudah meluas sebab sistem peternakan belum terstruktur rapi. ”Perangkat diagnosis juga belum ada,” katanya.
Contoh negara lain
Indonesia juga perlu mencontoh penanggulangan flu burung di sejumlah negara tetangga, di antaranya Thailand.
Peneliti dari Tropical Disease Diagnostic Center (TDDC) Universitas Airlangga, drh CA Nidom, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu, menyatakan, Thailand berhasil mengendalikan penyebaran virus flu burung dengan pemusnahan massal.
Pertama muncul kasus tahun 2003, Pemerintah Thailand segera memusnahkan populasi unggasnya. Selanjutnya dibentuk satuan tugas lintas sektor dari pusat hingga daerah. ”Ada komitmen bersama lintas departemen, pemda, dan masyarakat,” kata Nidom.
Pemerintah Thailand juga merestrukturisasi peternakan dengan menata usaha peternakan di semua sektor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pemerintah Thailand bekerja sama dengan Osaka University untuk memetakan sebaran virus flu burung di negara itu. Sementara itu, di Vietnam, upaya pengendalian flu burung adalah dengan mengubah perilaku masyarakat. Masakan dari darah bebek tidak lagi ada.
Nidom optimistis Indonesia juga bisa berhasil mengendalikan flu burung jika pemerintah tegas menjalankan program dan jelas orientasinya, mau melindungi nyawa manusia atau industri peternakan, menganggap flu burung sebagai masalah nasional atau internasional. (MAS/EVY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.