Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Kok Malu Beli Sepatu Domestik!

Kompas.com - 13/02/2009, 08:26 WIB

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, perkembangan volume ekspor kulit mentah tahun 2003 mencapai 222.290 kilogram, 2004 (243.432 kilogram), 2005 (135.491 kilogram), 2006 (41.342 kilogram), dan 2007 (28.034 kilogram).

Lebih tinggi daripada ekspor

Adapun impor kulit mentah lebih tinggi daripada ekspornya. Tahun 2003 sebanyak 3,216 juta kilogram, 2004 (1,767 juta kilogram), tahun 2005 (1,407 juta kilogram), 2006 (2,293 juta kilogram), dan 2007 (4,765 juta kilogram).

Sementara itu, ekspor alas kaki tahun 2003 mencapai 99,427 juta kilogram, 2004 (101,291 juta kilogram), 2005 (104,202 juta kilogram), 2006 (112,26 juta kilogram), dan 2007 (114,793 juta kilogram). ”Tentunya, kita masih harus berpikir, apakah ekspor akan naik lagi atau stagnan pada saat krisis keuangan global ini?” kata Eddy.

Harus bangkit

Menurut Eddy, prinsipal Nike, Reebok, Adidas, Fila, dan Diadora sudah berkomitmen tidak mengurangi order. Artinya, sekitar 55 persen nilai ekspor dipastikan bisa dipertahankan.

Kini, tinggal 45 persen sepatu jenis nonsport diprediksi turun 10-20 persen. Perekonomian nasional harus bangkit untuk mencegah ledakan PHK lebih besar di industri sepatu.

Untuk menyelamatkan industri ini, salah satu caranya adalah penggunaan sepatu buatan dalam negeri. Penggunaan produk domestik sudah bukan zamannya lagi cuma diucapkan melalui berbagai jargon, tetapi harus dicontohkan langsung oleh para pejabat di negeri ini.

Fahmi Idris mengatakan, ”Berdasarkan instruksi Presiden, kelak akan ada kebijakan penggunaan produk dalam negeri supaya perekonomian kita terdongkrak.”

Ketika menutup Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada 22 Desember 2008, pengusaha ditantang secara terbuka oleh Wapres untuk membuktikan kecintaan mereka terhadap sepatu produk dalam negeri.

Pada acara itu Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar sampai harus mencopot sepatunya di depan forum untuk membuktikan bahwa sepatu yang dipakainya buatan Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat. Celakanya, waktu itu Wapres Jusuf Kalla justru masih menggunakan sepatu impor.

Waduh!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com