Surplus BBM Capai Rp 3,3 Triliun

JAKARTA, KAMIS — Surplus penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan Desember 2008 - Januari 2009 mencapai Rp 3,3 triliun.

Hal tersebut dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat pansus hak angket BBM dengan DPR, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (19/2).

"Nilai tersebut masih ada kemungkinan bertambah karena yang saya paparkan ini belum termasuk surplus tanggal 20-30 Desember 2008," kata Menkeu.

Saat ini, surplus penjualan BBM pada tanggal 20-30 Desember masih dalam audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait penurunan harga BBM pada tanggal 14 Desember 2008.

Dalam rapat tersebut, DPR mengajukan sejumlah pertanyaan, seperti adanya selisih cost recovery tahun 2004 yang dipaparkan Menkeu. Dalam paparan Menkeu, cost recovery versi Departemen ESDM mencapai 7,4 miliar dollar AS, sedangkan versi BP Migas hanya 5,6 miliar dollar AS.

"Terdapat selisih 1,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp 16 triliun, itu kan besar sekali," kata Anggota Komisi XI DPR, Dradjad Haribowo, kepada Menkeu.

Menanggapi hal ini, Menkeu mengatakan bahwa memang ada selisih dalam laporan Departemen ESDM dan BP Migas. "Dalam laporan yang kami terima, memang ada selisih," jawab Menkeu.