Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah, Kerugian Nasabah Century Rp 2,6 Triliun

Kompas.com - 27/02/2009, 07:47 WIB

JAKARTA, JUMAT - Kerugian nasabah di Bank Century dan PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia tercatat mencapai Rp 2,6 triliun, jauh di atas catatan Komisi XI DPR, yakni Rp 1,4 triliun. Pemerintah yakin seluruh kerugian itu bisa dikembalikan.

Kepala Badan Reserse dan Kriminal, Markas Besar Polri, Komisaris Jenderal Susno Duaji mengungkapkan hal itu di Jakarta, Kamis (26/2), dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR. Rapat tersebut dihadiri Menteri Keuangan sekaligus Pelaksana Jabatan Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Boediono.

Susno menyebutkan, kasus ini harus dibagi dua, yakni kasus Bank Century dan kasus Antaboga. Dalam kasus Bank Century, dana nasabah yang dirugikan mencapai Rp 1,18 triliun, sedangkan kasus Antaboga senilai Rp 1,378 triliun.

Pada kasus Bank Century, Polri menetapkan lima tersangka, yakni Robert Tantular, Hesyam Al Waraq (berkewarganegaraan Inggris), Rafat Ali Rizvi, Hermanus Hasan Muslim (direktur utama), dan Laurence Kusuma (direktur treasury). Adapun dalam kasus Antaboga, sudah dipastikan tersangkanya adalah Robert Tantular dan Anton Tantular.

”Modusnya sangat jelas, yakni Robert Tantular, yang sebenarnya bukan manajemen, pegawai, atau direktur, memerintahkan penarikan dana. Dan itu tidak bisa ditolak para pegawainya,” ujar Susno.

Aliran dana Rp 1,378 triliun dalam kasus Antaboga diduga dinikmati Robert Tantular Rp 276,277 miliar; lalu Anton Tantular Rp 248,144 miliar; dan Hartawan Alwi Rp 853,971 miliar.

Dana yang digunakan Robert Tantular diduga mengalir ke kantong sendiri Rp 60,030 miliar; dimasukkan ke PT Sinar Sentral Rezeki Rp 116,01 miliar untuk membangun mal di Pamulang, Tangerang Selatan; dan ke PT Cipta Karya Husada Utama Rp 3 miliar untuk membangun rumah sakit di Surabaya. Selain itu, ada aliran ke PT Century Mega Invesindo Rp 63 miliar; dan rekening sekretaris Robert Tantular Rp 1 miliar.

Lapangan golf

Pihak Polri sudah melacak aset Robert Tantular, antara lain lapangan golf di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, senilai Rp 1,1 triliun; tanah di Citayam, Bogor, Jawa Barat, seluas 100 hektar; Mal Pamulang; Bumi Serpong Damai Mall; Bumi Serpong Damai Plaza; Takeda Farmasi, dan Rumah Sakit Cipta Karya Husada Utama, Surabaya.

Rp 13,725 miliar

Menurut Sri Mulyani, total aset berupa uang tunai yang sudah diamankan dari PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia hingga 19 Februari 2009 mencapai Rp 13,725 miliar. Aset sebanyak itu terdiri atas unit penyertaan reksa dana Berlian Plus Rp 3,475 miliar; saham Rp 8,128 miliar; dan dana tunai Rp 2,210 miliar.

”Pemerintah sudah memblokir seluruh aset Antaboga di bawah pengawasan KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia) dan sub-rekening efek atas nama pihak lain yang tertipu,” ujar Sri Mulyani.

Ketua Komisi XI DPR Hafiz Zawawi menegaskan, penyelesaian kasus Bank Century dan Antaboga sebaiknya dilakukan melalui koridor hukum. Otoritas perbankan dan pasar modal juga diminta memperketat dan mengefektifkan pengawasan.

”BI perlu memperkuat sosialisasi produk perbankan yang benar-benar dijamin LPS (lembaga penjamin simpanan), sehingga tidak terjadi lagi kasus-kasus penipuan seperti dalam Bank Century dan Antaboga ini,” ujar Hafiz.

Kejar habis-habisan

Gubernur BI Boediono mengatakan, solusi yang paling prospektif dalam menyelesaikan kasus ini adalah mengejar secara habis-habisan uang yang digunakan oleh pelaku penipuan. Sebab, ke mana pun uang itu bergerak, pasti ada muaranya.

”Selain itu, jika ternyata disinyalir ada anggota saya yang ikut berkolusi sehingga menyebabkan kasus Bank Century ini tidak terawasi, kami persilakan diproses secara hukum. Sebab, dalam kasus ini memang ada kesengajaan untuk menyembunyikan pelanggarannya, seperti tidak adanya rekening reksa dana di pembukuan Bank Century sehingga tidak bisa kami awasi,” ujarnya. (OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com