Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Dapat Patok Harga Minyakita

Kompas.com - 10/03/2009, 14:43 WIB

JAKARTA, SELASA - Pemerintah mengakui tidak dapat mematok harga produk Minyak Goreng Kita di pasaran. Padahal, awalnya minyak ini dijual di pasaran sebagai peredam fluktuasi harga minyak goreng.

"Pemerintah tidak bisa menentukan harga, kalau menentukan harga dalam rangka packagingnya bisa. Karena kalau menetapkan harga itu pasti ada komponen subsidi di dalam harga," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela Sidang Pleno I HIPMI, di hotel Shangri-la, Jakarta, Selasa ( 10/3 ).

Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menolak strategi penyaluran Minyakita dan pemberian subsidi Minyakita yang diajukan oleh pemerintah.

Mendag mengatakan pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menjual produk Minyakita secara komersil. "Ini kami masih dalam membahasanya, jadi belum bisa menyampaikan hasilnya," ujarnya.

Meski akan dijual secara komersil, namun Mendag memastikan harga produk Minyakita akan lebih murah dari harga minyak kemasan yang ada. Nantinya, minyak ini akan memakai konsep minyak goreng kemasan sederhana yang lebih murah.

Lebih lanjut Mendag juga mengatakan pemerintah juga tidak dapat menentukan batas atas dan batas bawah harga produk Minyakita. Pasalnya, bila hal ini dilakukan pemerintah membutuhkan subsidi.

"Kalau pemerintah akan melakukan itu pemerintah harus melakukan dana subsidi, itu yang belum peroleh dananya, yang kita bisa lakukan adalah melakukan langkah-langkah untuk menahan gejolak," tuturnya.

Dalam acara ini, HIPMImengusulkan kepada pemerintah agar distribusi Minyakita dilakukan oleh UKM dengan harga eceran ditentukan oleh pemerintah.

"Kami berharap distrubisi Minyakita itu oleh UKM, pola distribusinya sama dengan minyak tanah. Pemerintah juga menetapkan harga kantongnya, serta harus taruh harga ecerannya. Itu  sudah dilakukan di Malaysia kenapa kita tidak," kata Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa.

Menanggapi hal tersebut, Mendag mengatakan pemerintah tidak dapat menentukan harga eceran minyak goreng.  "Tidak hanya pada harga eceran, tapi lebih pada packagingnya yang melibatkan UKM yang terdiri dari HIPMI distribusinya, itu lebih pada kerjasama kemitraan dengan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com