Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anindya Bakrie, Kenal Bisnis Sejak Balita

Kompas.com - 19/03/2009, 08:05 WIB

KOMPAS.com Oleh karena terlalu berani mengambil risiko, tak jarang masyarakat mengecap pemimpin muda bertindak ceroboh. Asas senioritas dan kalah pengalaman membuat yang muda juga sering dipandang sebelah mata.

Anindya Novyan Bakrie menepis anggapan tersebut. Di usianya yang masih relatif muda, dia sukses menakhodai PT Bakrie Telecom (BTel) dan PT Cakrawala Andalas Televisi (ANteve). Di tangan pria kelahiran 10 November 1974 ini, geliat kedua perusahaan ini mulai diperhitungkan sekaligus membuktikan bahwa dia CEO yang capable, bukan hanya karena anak Menko Kesra Aburizal Bakrie.

Memimpin televisi yang punya citra banyak utang dan asal tayang tentu tidak mudah. "Seperti benang kusut," kata Anin, begitulah Anindya N Bakrie disapa.

Anin berkisah, "Waktu kecil, kakek (Achmad Bakrie) sering berpesan bahwa semakin tinggi pohon, semakin besar empasan angin. Setelah saya cerna dan pahami, ternyata memang banyak benarnya." Berbekal itulah Anin tak gentar saat Maret 2002 silam diangkat menjadi Presiden Direktur ANteve. Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan, di antaranya mengubah image ANteve lama yang banyak utang dan asal tayang menjadi ANteve baru yang banyak melakukan perombakan hingga akhirnya eksis.

Suami dari Firdiani ini mengaku banyak tantangan yang harus dihadapi saat pertama kali memimpin ANteve. Sebagai orang muda, dia memiliki kekuatan dan kelemahan. Apalagi ia masuk ke industri yang sama sekali belum dikenalnya. Sebagai orang muda, ia memimpin manajemen dengan tetap memberi advis pada yang lebih senior agar dapat lari kencang namun tetap terarah.  "Banyak kan pemimpin muda yang ingin larinya kencang namun tidak terarah. Apalagi pertama kali saya mulai masuk ke perusahaan itu saat sedang krisis," ujarnya.

Perlahan tapi pasti, ANteve mulai dilirik. Program-programnya juga banyak disukai pemirsa. Demikian juga dengan BTel yang sebelumnya merupakan perusahaan telekomunikasi yang tertinggal. Namun kini, Btel menjadi salah satu penantang serius bagi operator berbasis GSM, seperti Telkomsel, Indosat, dan XL, melalui merek Easia, Wifone, dan Wimode.

Dijejali bisnis dari balita

Lahir di keluarga pengusaha bukan perkara mudah. Sejak balita, Anin selalu dijejali dengan bisnis. Wajar saja bila ketertarikannya terhadap bisnis bukan hal yang instan. "Waktu itu sejak masa kecil diajakin untuk berdiskusi bisnis, datangnya itu sejak dari acara keluarga sambil makan bubur. Di sana ada bapak, om-om, dan keluarga besar berdiskusi bisnis. Itu sejak usia 5-6 tahun. Mengerti atau tidak, ya didengerin saja apa yang diomongin lama-lama ada ketertarikan," ujarnya.

Begitu lulus S-1, ia langsung kerja selama dua tahun di Wall Street. "Waktu itu kerja dari pagi sampai jam 11 malam. Tapi ternyata kalau dibagi jumlah hari kerja, gajinya di bawah UMR. Datangnya sih rapi pakai dasi, tapi gaji sedikit," ujarnya mengenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com