Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merosot Lagi, Harga Minyak di Bawah 50 Dollar AS

Kompas.com - 08/04/2009, 08:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah merosot lagi, Selasa (7/4) waktu setempat, turun di bawah 50 dollar AS per barrel di New York karena pasar mengkhawatirkan permintaan di tengah sinyal penurunan ekonomi global yang kian mendalam.

Harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange turun 1,90 dollar AS dari penutupan Senin, menjadi 49,15 dollar AS per barrel. Sementara di ICE Futures Exchange, London, minyak mentah jenis Brent untuk penyerahan Mei jatuh 1,02 dollar AS, ditutup pada 51,22 dollar AS per barrel.

Pesimisme mencengkeram pasar-pasar finansial, terutama pasar-pasar saham karena musim laporan hasil kinerja korporasi AS diperkirakan akan mengecewakan dan memuncaknya kekhawatiran terhadap sektor perbankan. "Laporan hasil kuartalan perusahaan yang akan diterbitkan hari-hari mendatang kemungkinan tidak akan mendapat tepuk tangan," kata Mike Fitzpatrick, analis di MF Global.

"Dengan pasar yang lebih fokus pada pertimbangan makro ekonomi daripada apa pun, dukungan di atas 50 dollar AS baru-baru ini barangkali telah pergi."

Sentimen para  investor telah terpukul oleh sebuah laporan surat kabar Times di London yang mengatakan Dana Moneter Internasional (IMF) akan menproyeksikan aset-aset bermasalah seluruh dunia mencapai empat triliun dollar AS.

Hara emas hitam ini juga tergerus penguatan dollar AS, yang membuat minyak mentah yang dihargai dalam dollar AS lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lain dan karena kecenderungan berkurangnya permintaan. "Musim terbaik untuk para pedagang (minyak) membeli telah datang dari pasar ekuitas  dan melemahnya dollar," kata Peter Beutel, Presiden Konsultan Energi AS Cameron Hanover, dalam sebuah catatannya kepada nasabah mereka.

"Ketika pasar saham melemah dan dollar menguat, pasar ini di mana pun telah menjadi tersembunyi. Fundamental yang utama suram dan mereka telah pergi dari kesulitan ke keburukan baru-baru ini," tuturnya

Di Eropa, berita bahwa zona euro merosot lebih dalam dari perkiraan sebelumnya juga mengurangi sentimen pasar. Ekonomi zona euro merosot pada tingkat tahunan 1,6 persen dalam tiga bulan terakhir 2008 dari kuartal sebelumnya, kata badan statistik Eurostat, merevisi estimasi kenaikan tipis sebelumnya 1,5 persen. Ini kali ketiga kuartal berturut-turut mengalami kontarksi.

Kemerosotan ekonomi global telah memangkas permintaan energi, dengan harga sekarang jauh di bawah  rekor tertinggi di atas 147 dollar AS pada Juli tahun lalu. "Harga minyak mentah diperdagangkan dekat level 51 dollar AS setelah turun (pada Senin) karena penurunan di pasar saham mengindikasikan sebuah perpanjangan resesi yang akan mengurangi permintaan minyak," kata analis BetOnMarkets, Dave Evans.

Harga minyak mentah rally pekan lalu, setelah pertemuan tingkat tinggi G-20 di London, memicu harapan terhadap pemulihan dari kemerosotan ekonomi terburuk sejak 1945.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com