Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencuil Keuntungan dari Kerajinan Lempung Impor

Kompas.com - 08/04/2009, 08:33 WIB

KOMPAS.COM -  Selalu ada peluang di bisnis kerajinan. Asal, kita jeli memilih produk yang pas dengan tren dan kebutuhan pasar. Salah satu yang sekarang sedang digemari banyak orang adalah kerajinan lempung atau clay. Kerajinan lempung yang bentuknya lucu dan unik umumnya dipakai orang sebagai salah satu pernik dekorasi ruangan.

Clay yang sekarang ini sedang ngetren bukanlah lempung biasa seperti yang dipakai dalam kerajinan tembikar. Clay adalah produk impor yang diproses sedemikian rupa sehingga pengeringannya tidak membutuhkan proses pembakaran atau pengovenan. Pengeringannya cukup dengan diangin-anginkan. Clay umumnya diimpor dari Jepang, Thailand, dan Korea.

Clay punya beberapa warna. Harganya saat ini sekitar Rp 150.000 per kilogram (kg).

Salah satu perajin clay yang berhasil adalah Yeny. Perempuan 31 tahun ini mendalami kerajinan miniatur clay sejak 2002 lalu. "Awalnya, saya diajari sama teman," katanya.

Beberapa produk andalannya antara lain miniatur hewan, produk makanan, dan bunga. Dalam sebulan, Yeny bisa mendapat pesanan puluhan hingga ratusan item. Harganya mulai Rp 15.000 sampai jutaan rupiah per item. Sayang Yeny ogah bicara terbuka soal omzetnya.

Yang jelas, kata Yeny, usahanya selamat dari krisis karena masih terus menerima pesanan untuk collector item yang nilainya jutaan rupiah.

Pemain clay lainnya adalah Hermawan dan istrinya, Widi. Mereka membuat aneka pigura foto dengan hiasan polymer clay. "Jenis clay ini harus dioven dulu agar kering," kata Hermawan.

Usaha pasangan ini bermula dari kegemaran Widi pada kerajinan clay. Melihat ada peluang bisnis pada hobinya itu, tahun 2007 Widi dan sang suami mulai menekuni bisnis clay. Mereka memasarkan kerajinan buatannya lewat gerai online Pro C1ayArt.

Produk Pro ClayArt memang artistik. Hiasan pigura yang kecil sekalipun mampu memadukan warna secara detail. "Tidak bisa produksi banyak karena semuanya handmade," ajar Hermawan.

Dalam sebulan, Hermawan mampu memproduksi 25 frame foto dengan ukuran antara 3R dan 4R. Setiap pigura diberi hiasan clay kecil di dalamnya. Karena hiasan ini sangat kecil, Herman bilang, kadang kala ia hanya menghabiskan 1 kilogram bahan sebulan.

Harga frame foto buatan Pro C1ayArt sekitar Rp 400.000 sampai Rp 600.000 per unit. Dalam sebulan Hermawan bisa menjual 25 frame foto seharga Rp 400.000, dus omzet Hermawan dan istri per bulan bisa Rp 10 juta. Hermawan mengeluhkan bahan baku clay. "Karena harus impor, harga jualnya jadi mahal," katanya. (Aprillia Ika/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com