Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konjen RI di Capetown Benar-benar Country Marketer!

Kompas.com - 09/04/2009, 20:24 WIB

Laporan langsung Hermawan Kartajaya dari Capetown

CAPETOWN, KOMPAS.com - Setelah menjadi pemilih pertama Pemilu di Capetown, Afrika Selatan dan memastikan semuanya berjalan lancar, Kamis (9/4), saya diajak ke Cape Regional Chamber. Di lantai satu dari gedung lima lantai yang terletak pusat kota Capetown itu, KJRI bersama Chamber mengundang para pengusaha dan marketer lokal.

Ada enam puluh enam orang yang datang untuk mendengarkan saya bicara New Wave Marketing. Ini judul buku terbitan Gramedia Pustaka Utama yang merupakan koleksi seratus tulisan saya di KOMPAS.com yang sekarang lagi jadi best seller di Tanah Air. Judul ini sengaja ambil untuk menarik peserta untuk hadir.

Di depan kelas yang penuh itu, saya tampil bersama Konjen Andradjati dipandu Hilton Furau, Deputy Chairman of International Trade Forum.

Walaupun judulnya New Wave Marketing yang merupakan konsep Marketing Horizontal, namun saya menyisipkan banyak hal tentang Indonesia. Termasuk beberapa kesamaannya dengan Afrika Selatan yang sama-sama di G20! Saya juga bilang bahwa karena ada krisis global, G7 tidak bisa berfungsi tanpa G20 dimana Indonesia dan Afrika Selatan berada di ranking 17 dan 20.

Indonesia adalah ekonomi terbesar di ASEAN dan satu diantara 3 negara bersama China dan India yang masih tumbuh positif di Asia. Secara politik juga paling stabil, terbukti dari Pemilu yang terselenggara sangat damai pada hari ini. Secara social culture juga cukup matang sehingga otonomi bisa jalan lancar.

Saya juga mengatakan bahwa Nelson Mandela yang anti kekerasan dan anti balas dendam (terhadap orang putih) juga sangat terkenal di Indonesia. Begitu juga dengan Desmond Tutu yang pemenang Hadiah Nobel. Beliau pernah datang ke Bali tiga kali, khususnya ke Ubud untuk menghadiri Global Healing Conference.

Saya lantas berceritera tentang perkembangan internet di Indonesia yang sudah meluas sampai ke alun alun untuk rakyat kecil. Karena itulah era New Wave Marketing bisa mulai jalan di Indonesia. Pertama, karena didrive Internet Web 2.0 dan kedua, karena ada krisis global.

Dampaknya? Wah luar biasa..! Diluar dugaan, saya dapat banyak sekali pertanyaan tentang Marketing dan Indonesia baik di waktu Seminar maupun di waktu lunch. Apalagi makanan yg disediakan nasi goreng, sate dan makanan Indonesia yang lain.

Mendadak saja, beberapa orang jadi tertarik untuk datang dan berdagang dengan Indonesia. "Ini benar benar surprise. Mereka suka sekali mendengar ceramah Marketing dan Indonesia yang jarang mereka dengar," ujar Andradjati kepada saya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com