Apalagi, lanjut Poltak, data perekonomian makro Indonesia selama beberapa bulan terakhir menunjukkan penurunan, termasuk perkiraan beberapa bulan ke depan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2009, misalnya, diperkirakan hanya akan berada pada kisaran 4-4,5 persen atau terendah sejak tahun 2006.
Para emiten di BEI diperkirakan akan mengurangi besaran pembagian dividen dari perolehan laba tahun lalu. ”Semua ini sebenarnya kan tidak mendukung peningkatan harga saham. Hanya karena euforia sesaat, investor menafikan hal-hal yang lebih fundamental,” ujar Poltak.
Sebelumnya, Direktur Utama Finan Corpindo Nusa Edwin Sinaga mengatakan, penurunan tingkat inflasi dan suku bunga acuan BI beberapa kali hingga menyentuh level 7,5 persen serta laporan keuangan emiten yang relatif baik akan memberikan dampak positif atas pasar modal.
Sementara itu, CIMB-GK Securities sejak kemarin menaikkan target perkiraan IHSG akhir tahun ini menjadi 1.755 atau meningkat 14,7 persen dibandingkan dengan target perkiraan sebelumnya di level 1.530.