Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Berhati-hati

Kompas.com - 22/05/2009, 15:34 WIB

KOMPAS.com - Saham AS kemungkinan akan mendapat bantalan penahan lebih cepat lagi minggu ini,  karena investor menjadi lebih hati-hati atas kemampuan Wall Street untuk rally lebih lanjut. Sementara data housing starts, klaim penganggur dan beberapa indikator lain menjadi sorotan.

Dengan laporan pendapatan kuartal pertama yang melilit turun dan optimisme seputar stabilnya ekonomi yang telah masuk ke harga saham, para analis menyebutkan akan nampak menjadi amat sedikit di masa mendatang untuk membantu meluaskan penguatan saat ini. Fundamental ekonomi kemungkinan tidak akan mendorong kenaikan lebih jauh di jangka pendek. Kalender ekonomi yang jarang kemungkinan turut membuat minggu ini menjadi pekan menyusahkan bagi investor saham AS.

Sorotan utama akan tertuju pada data housing starts bulan April, yang sedianya dirilis hari Selasa sebelum lonceng pembukaan Wall Street. Laporan housing starts dan ijin bangunan ini akan muncul sehari sebelum pertemuan yang mengulas minutes Federal Reserve dari pertemuan kebijakan pada April 28-29 lalu.

Dalam beberapa hari ini pergerakan rupiah terhadap dollar kami prediksi masih akan bergerak dalam range antara 10.250 hingga 10.500 faktor external masih menjadi berita dominan yang mempengaruhi pergerakan rupiah.

Memang kedepannya dalam waktu tidak terlalu lama saya pikir kuat peluang rupiah akan kembali menembus area 10.500 dengan target pelemahan rupiah mencoba ke 10.900 dan orientasi target berikutnya 11.000 hingga 11.200. dari faktor external kondisi ini lebih dipengaruhi oleh masih terus terpuruknya data pruduk domestik bruto AS dan terus melonjaknya tingkat pengangguran yang di prediksi masih akan terjadi hingga akhir tahun ini.

Terlalu dini untuk mengatakan ekonomi AS telah pulih disaat permintaan masyarakat masih terpuruk dan pengganguran terus melonjak hal tersebut akan menjadi alasan kuat terhadap terkoreksinya Pasar Wall Street dan mendorong rupiah kembali melemah terhadap dollar.  
          
Dari dalam negeri pelemahan rupiah lebih dipengaruhi oleh antisipasi pasar terhadap hasil pemilihan presiden pada bulan July mendatang. Akankah berakhir dengan satu putaran saja atau bahkan dua putaran dengan pemenang kedua antara pasangan partai Golkar atau PDI-P. para pelaku pasar kelihatnya lebih bersifat menunggu dan  memastikan siapa yang akan terpilih dalam pilpres mendatang hingga dapat memandu mereka atas arah kebijakan ekonomi yang diterapkan di kemudian hari. (Radityo S Wibowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com