Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Gejolak Keuangan Belum Berakhir

Kompas.com - 28/05/2009, 08:30 WIB

Ada sinyal terhadap aksi ambil untung, namun pemulihan ekonomi China yang diharapkan lebih baik dari negara lain akan membatasi kejatuhan index untuk tidak terlalu terpuruk seperti sebelumnya. Secara teknikal kami melihat ada formasi bearish divergence pada priode grafik weekly, lebih berhati-hatilah bila masih melakukan aksi beli untuk jangka panjang.

Banyak kalangan saat ini mengatakan pada akhir bulan Mei merupakan area terkonsiliasinya index, dan perlu kewaspadaan. Beberapa data menunjang adanya koreksi lebar pada index setelah kenaikannya. Data sektor perumahan AS yang dalam dua bulan sebelumnya sempat pulih, untuk release April kembali terpuruk.

Secara teknikal
Hang Seng membentuk pola bearish divergence pada periode weekly, area 16.200 menjadi kritikal level penurunannya, dengan next target 15.000 hingga 14.300, dalam pola kenaikanya perlu diwaspadai level 17.550 sebagai resistancenya, karena terlewatinya angka tersebut memberikan indikasi kenaikan index menuju 19.000 Fibonacci 50 pct. 

Index Saham Jepang

Performa index saham Jepang, Nikkei  turut mengalami lojakan sebagai reaksi atas terkoreksinya saham-saham regional yang dimotori oleh membaiknya kinerja Wall Street. Data-data ekonomi memang mengalami perbaikan dan ini memrupakan berita yang baik, namun data akhir-akhir ini yang mulai menunjukan penurunan kembali perlu kita waspadai sebagai ciri dari tertahannya koreksi yang terjadi di index.

Sejauh ini BOJ memang telah menaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi jepang untuk kali pertama sejak tahun 2006, namun di satu sisi secara nyata terjadi penurunan yang cukup drastic terhadap penggunaan jasa pengangkutan di jepang. Hal tersebut jelas bahwa gambaran aktivitas bisnis melambat dan tidak dapat dipungkiri bahwa Jepang adalah Negara yang menggunakan orientasi expornya untuk memompa pertumbuhan ekonomi domestiknya.

Secara teknikal
Pergerakan Index saham Jepang dalam kenaikannya tertahan di angka psikologi resistance 9.550, dengan target selanjutnya 10.800 Retracement Fibonacci  50 persen, signal saham regional menujukan potensi bearish divergence, dan tentunya akan menyeret kejatuhan pada saham jepang kelihatannya. Penurunan index beresiko menuju angka Supportnya 8700, dengan target berikutnya 8100. Dengan Arah secara keseluruhan lebih cenderung ke bawah.

Index Saham Korea

Uji coba senjata nuklir oleh Korea utara memberikan kekhawatiran yang begitu besar bagi Negara-negara tetangganya. Terutama korea selatan. Namun secara keseluruhan index saham Korea diprediksi dalam pergerakanya tidak akan jauh berbeda dengan kinerja saham regional. Pengaruh-pengaruh sementara seperti halnya ujicoba nuklir dan rudal biasanya lebih bersifat sementara. Secara merata pertumbuhan ekonomi Korea selatan masih lebih baik dibandingkan negara Asia lainya, hingga bila kita amati performa kinerja sahamnya dinilai masih lebih baik.

Secara teknikal
Berdasarkan pengamatan kami, secara tehnikal potensi index saham Korea memiliki peluang untuk turun, tertahanya kenaikan index saya pikir lebih dikarenakan data-data ekonomi AS yang terlihat melambat, artinya kinerja Wall Street tentunya akan mengikuti terhadap apa yang terjadi area resistance solidnya Kospi diprediksi pada level  184.15, dengan target berikutnya 196.80 retracement Fibonacci  50 persen, target penurunan index kelihatanya akan menjumpai support 175.00, next 161.50, namun bila terlewati level psikologi tersebut kuat dugaan bagi index untuk mengalami koreksi lebar di angka 140.00, ini merupakan realisasi dari asumsi pemulihan ekonomi dengan pola U. (RSW/Monex Investindo Futures)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com