Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suramadu, Era Baru Kebangkitan Masyarakat Madura?

Kompas.com - 09/06/2009, 21:35 WIB

KOMPAS.com - Siang itu, Faizal (27), penjual bebek goreng di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan tampak sibuk melayani para pembeli. Sejak awal pembangunan Jembatan Suramadu enam tahun lalu, Faiza l membuka warung makanan sederhana tempat para pekerja proyek jembatan beristirahat sambil mengisi perut selepas bekerja.

Depot makanan Faizal hanya berjarak sekitar 60 meter dari bibir pintu masuk Jembatan Suramadu sisi Madura. Tepat di bibir masuk Suramadu inilah momen bersejarah peresmian Jembatan Suramadu akan berlangsung, Rabu (10/6) ini sekitar pukul 10.00.

Di satu sisi, peresmian Jembatan Suramadu memberikan kebanggaan tersendiri bagi Faizal dan masyarakat Kabupaten Bangkalan pada umumnya. Namun, di sisi lain keberadaan Suramadu juga menumbuhkan kekhawatiran dalam benak Faizal.

Berdasarkan sosialisasi dari pemerintah desa Sukolilo Barat, di sekitar kaki Suramadu sisi Madura rencananya akan dibangun taman. Pembuatan taman akan menggusur pemukiman da n pekarangan warga sekitar 500 meter di sisi kanan dan kiri jalan akses ke Suramadu.

"Informasi tentang pembuatan taman sudah kami terima beberapa waktu lalu. Rencananya tanah dan pemukiman kami akan di ganti rugi oleh pemerintah," tutur Faizal.

Menanggapi berita itu, Faizal mengaku pasrah. Ia berharap pemerintah memberikan ganti rugi yang layak, setidaknya jangan sampai proyek Suramadu justru menghilangkan kenyamanan hidup mereka selama ini.

Sampai dengan peresmian Jembatan Suramadu berlangsung, Faizal belum juga mendapatkan kejelasan tentang berapa nilai ganti rugi yang dijanjikan pemerintah.

Pengembangan tiga kawasan

Setelah Jembatan Suramadu senilai Rp 4,5 triliun terbangun, pemerintah akan mengembangkan tiga kawasan strategis, yaitu kaki Suramadu s isi Surabaya, kaki Suramadu sisi Madura, dan kawasan Tanjung Bulu Pandan, Bangkalan. Masing-masing kawasan tersebut akan menghabiskan sekitar 600 hektar lahan, sehingga total lahan pengembangan kawasan suramadu ditargetkan mencapai 1.800 hektar.

Tak heran , pemerintah sampai membentuk badan khusus yang akan dikembangkan menjadi Badan Usaha Milik Negara, yaitu Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). Tak tanggung-tanggung, badan ini beranggotakan delapan menteri, kepala Badan Pertanahan Nasional, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Gubernur Jawa Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

Whats New
PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

Work Smart
Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

Whats New
Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com