Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suramadu: Jembatan Versus Jasa Feri

Kompas.com - 10/06/2009, 09:01 WIB

Bagi pengayuh sepeda, feri juga bersahabat. Sepeda diangkut feri saat tiada jembatan. Atau, saat jembatan hanya boleh dilewati kendaraan bermotor.

”Kemacetan? Apa itu?” celoteh pencinta feri. Di mana pun, mereka cerdik dan lincah ”melompat” antartransportasi massal. Wajah kota diperamah dengan mengurangi emisi dan mempererat interaksi warga.

Keberpihakan

Tidak ada maksud menghakimi Jembatan Suramadu. Tapi membangun jembatan serupa? Nanti dulu....

Apalagi, sistem perferian sedang dibenahi. Andai PT Indonesia Ferry (ASDP) tuntas mereformasi pelabuhan, waktu berlayar dan sandar makin singkat. Maka sebenarnya tinggal sinergi berbagai moda. Katakanlah, di Pontianak, bangunlah bus rapid transport (BRT) di Pontianak Utara, disambung feri di Sungai Kapuas, disambung BRT di Pontianak Selatan. Transportasi massal akan menyusutkan pergerakan mobil dan motor di Jembatan Kapuas dan ”melengangkan” jalan di Pontianak.

Mana lebih baik, Rp 1,2 triliun untuk bangun Jembatan Musi III di Palembang atau transportasi massal? Apalagi, pertambahan jalan dan jembatan selalu kalah dengan pertumbuhan kendaraan.

Pemikiran moderat diajukan ahli transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, ”Suramadu boleh ada, tapi baiknya juga jadi jembatan rel.”

Andai ada jalur kereta di Suramadu, tinggal ”ditarik” lagi rel dari Bangkalan ke Sumenep (176 km). Tak perlu pembebasan lahan rel sebab milik negara sejak dibangun Madoera Stoomtram Maatschappij, November 1896.

Dari ujung Jembatan Suramadu, nantinya KA disambung jaringan KA Daerah Operasi VIII-Surabaya. Tinggal naik kereta api ke Lamongan, Malang, Blitar, Banyuwangi, atau bahkan Jakarta. Ciamik tenan.

Di masa depan, perlu dikaji ulang tiap pembangunan jembatan. Prioritaskan wilayah yang tak ada penyeberangan. Optimalkan feri bila mungkin.

Bila terpaksa, boleh bangun jembatan, tapi dengan memfasilitasi transportasi massal sehingga masyarakat tak manja menggunakan kendaraan pribadi yang boros dan memacetkan.

Ada bisikan, ”Bali dan Lombok, dari dulu tiada jembatan, kok lebih maju?” Mungkin, bukan jembatan yang dibutuhkan Madura untuk sejahtera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com