Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas Mencari Utang Senilai 840 Juta Dollar AS

Kompas.com - 30/06/2009, 19:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sedang mengupayakan pinjaman luar negeri senilai 840 juta dollar AS ke sejumlah debitor bilateral untuk menutup kebutuhan pendanaan pembangunan empat ruas jalan tol di Jawa, Sumatera, dan Bali.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna di Jakarta, Selasa (30/6), mengungkapkan, total pinjaman luar negeri didapat dari sejumlah usulan yang disampaikan Departemen Pekerjaan Umum tentang kebutuhan dukungan langsung pemerintah bagi pelaksanaan pembangunan proyek-proyek tol.

"Namun, karena dukungan langsung ini terkendala kapasitas pagu pendanaan APBN untuk departemen terkait, maka pendanaan diusulkan melalui pinjaman luar negeri," katanya.

Sebagian pendanaan proyek tol tersebut harus dibiayai pemerintah sebagai dukungan pemerintah langsung bukan guarantee sesuai dengan peraturan Departemen Keuangan yang mana harus dibiayai oleh anggaran yang di departemen tersebut. "Jika di departemen tersebut tidak ada anggaran maka akan dibiayai dengan pinjaman," katanya.

Dedy menyatakan, keempat proyek yang diusulkan didanai pinjaman luar negeri yakni ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi senilai 476 juta dollar AS dengan panjang 60 kilometer, Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisundawu) 395 juta dollar AS dengan panjang 58,50 kilometer.

Selanjutnya, ruas tol Solo-Kertosono senilai 300 juta dollar AS, dan Sarangan-Tanjung Benoa 80-90 juta dollar AS dari kebutuhan investasi 149 juta dollar AS dengan panjang 7,70 kilometer.

Keempat proyek itu sudah masuk dalam daftar proyek infrastruktur yang layak didanai pinjaman luar negeri (blue book) 2009. Sementara negara/lembaga yang diharapkan sebagai debitor antara lain China, Korea Selatan, dan Bank Pembangunan Islam (IDB).

Rencananya yang akan dibiayai Korea Selatan adalah ruas Solo-Kertosono dan Sarangan-Tanjung Benoa bersama IDB, sedangkan Cisundawu dan Medan-Kuala Namu direncanakan dibiayai pinjaman dari China.

"Untuk sementara itu masih kita bahas. Itu sudah masuk blue book semua. Kejelasannya, kalau pemerintah Indonesia sudah mengusulkan kepada pemerintah mereka. Sekarang baru di internal, pembahasan bilateral di Bappenas. Bappenas dengan sumber dana, Korea dan China. Jadi dalam waktu dekatlah," katanya.

Direktur Pusat Pengembangan Kerja Sama Pemerintah Swasta Bappenas Bastary Pandji Indra mengatakan, Bappenas berharap agar revisi Perpres 67/2005 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur mendesak dipercepat mengingat fungsinya sebagai salah satu prasyarat pencairan pinjaman Infrastructure Development Policy Loan (IDPL) III senilai 250-350 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com