Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hermawan Kertajaya: Indonesia Sudah Punya Daya Tahan

Kompas.com - 21/07/2009, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu sektor yang paling disorot ketika teror bom kembali melanda Jakarta pada Jumat (17/7) pagi adalah sektor ekonomi. Beberapa pengamat dan pelaku pasar, sebelum bom meledak, yakin akhir tahun 2009 pertumbuhan ekonomi bergerak pada 4,2-4,5 persen, tetapi bagaimana pascaledakan bom?

Pakar marketing Hermawan Kertajaya tetap yakin bahwa akhir tahun 2009 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa menembus angka 4 persen. "Ekonomi kita akan terganggu sedikit. Menurut saya, setelah berkomunikasi dengan teman-teman saya profesor dari banyak negara, seperti Amerika, sangat optimis. Indonesia sudah punya daya tahun, maka saya yakin akhir tahun masih bisa 4 persen," kata Hermawan kepada Kompas.com saat dihubungi melalui telepon, Selasa (21/7) pagi.

Optimisme Hermawan tersebut didasarkan pada Indonesia yang selama ini mengandalkan mesin ekonomi pada barang-barang konsumsi. Menurutnya, ada empat mesin ekonomi, yakni konsumsi, belanja pemerintah, investasi, dan ekspor. Konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah dipengaruhi pasar domestik, sedangkan investasi dan ekspor dipengaruhi pasar luar negeri.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa 70 persen perekonomian Indonesia digerakkan oleh pasar domestik, sementara 30 persen ditentukan oleh pasar luar negeri. "Jadi, walaupun investasi dan ekspor kita bermasalah, ekonomi Indonesia secara keseluruhan akan tetap terjaga tingkat pertumbuhannya karena adanya belanja masyarakat yang cukup besar (dengan sekitar 230 juta penduduk)," papar Hermawan.

Ketika dua hari lalu ke mal, ia menambahkan, tampaknya ledakan bom tidak terlalu berpengaruh dan masih banyak orang datang ke mal. "Dalam 2-3 hari saya lihat, orang ke mal sudah pulih tuh. Di Plaza Senayan aman. Di pasar enggak ada gangguan. Di kota lain tidak, hanya di Jakarta, dan itu pun sebagian kecil saja," ucap Hermawan, pendiri dan pimpinan MarkPlus.

Ia menilai kinerja polisi cukup cepat dan politik Indonesia tampak lebih tenang guna menghadapi teroris sebagai musuh bersama. Itulah juga yang membuat tingkat modern ritel ataupun tradisional rite tidak terganggu.

"Indonesia optimis. Coba lihat rupiah sudah menguat kembali pada angka Rp 10.100," kata Hermawan. Ia pun berharap supaya kejadian ini tidak terulang kembali. "Cukup," katanya singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com