Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres dan Menkeu Saling Bantah soal Century

Kompas.com - 31/08/2009, 15:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden M Jusuf Kalla siang ini  meluruskan pernyataan Menteri Keuangan yang juga merangkap Plt Menko  Perekonomian Sri Mulyani Indrawati yang menyatakan, laporan kepada Wakil Presiden tentang Bank Century disampaikan kepadanya pada tanggal 22 November 2008 sehingga seolah-olah pengucuran dana pada Bank Century sudah dilaporkan sebelumnya. Padahal, menurut Wapres, laporan kepadanya disampaikan setelah dana penyelamatan Bank Century digelontorkan.

Bantahan itu disampaikan Kalla dalam keterangan pers siang ini di Istana Wapres  Jakarta, Senin (31/8). Sebelumnya, sebagaimana diberitakan, Wapres mengaku tidak tahu-menahu karena belum dapat laporan dari Menkeu soal perkembangan kasus Bank Century. Namun, sehari kemudian Sri Mulyani menyatakan bahwa dirinya sudah melaporkan kepada Wapres pada tanggal 22 November 2008.

"Di penjelasan Menkeu seolah-olah saya diberitahu pada tanggal 22 November sehingga saya dianggap tahu soal pengucuran dana Bank Century. Padahal tidak. Saya mendapat laporan dari Menkeu baru pada tanggal 25 November 2008 setelah dana itu dikucurkan kepada Bank Century," ujarnya.

Menurut Wapres, pada tanggal 22 November itu jatuh pada hari Sabtu dan Wapres melakukan kunjungan kerja ke Cibinong Bogor, Jawa Barat. "Jadi Kantor Wapres tutup dan Wapresnya ada di luar kota. Saya sudah mengirim SMS kepada Sri Mulyani siang ini dan saya bilang Anda salah bahwa laporan itu bukan pada tanggal 22, tetapi tanggal 25 November. Itu sudah saya cek ke sekretaris saya mengenai tanggal dan harinya serta jadwal saya," tambah dia.

Dikatakan, dengan pernyataan Sri Mulyani bahwa laporan diberikan tanggal 22 seolah-olah tanggal 21 November kasus Bank Century diputuskan oleh KKSK untuk diberikan suntikan dana lalu dilaporkan kepada dirinya pada tanggal 22 November. "Sehingga pada tanggal 23 November pengucuran dana itu dilakukan dan sudah sepengetahuan saya. Jadi, seolah-olah saya yang mengucurkan, padahal tidak," tandasnya.

Saat ditanya apakah sudah sudah ada respons dari Sri Mulyani, Wapres hanya menjawab, "Hingga sore ini belum ada."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com