Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Untung dari "Amal" Rp 6,7 T untuk Century

Kompas.com - 05/09/2009, 10:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengucuran dana talangan bagi penyehatan Bank Century sebesar Rp 6,7 triliun dinilai sebagai langkah yang tidak bijak di tengah impitan hidup masyarakat. Persoalan Bank Century bermula dari pembobolan oleh pemiliknya sendiri. Maka dari itu, sejumlah pengamat menilai penyelamatan oleh negara tak perlu dilakukan. Apalagi, Century dianggap sebagai bank yang tak akan membawa dampak besar jika dibiarkan bangkrut. Lalu, siapa yang diuntungkan dari "amal" pemerintah untuk Century? 

Pengamat ekonomi, Iman Sugema, menilai, bagi kalangan tertentu, Century merupakan bank yang too important to failed alias terlalu penting untuk dibiarkan kolaps.

"Penting untuk siapa? Penting untuk para elite. Karena sebenarnya, bank ini tidak punya alasan kalau dikatakan akan menimbulkan risiko sistemik jika bangkrut," kata Iman, pada diskusi "Di Balik Kucuran Dana Bank Century", di Jakarta, Sabtu (5/9).

Akan tetapi, Iman tak menyebutkan siapa "elite" yang dimaksudnya. Oleh karena itu, Iman juga sepakat jika dikatakan bahwa bail out atau dana talangan Century merupakan tindakan yang ceroboh dan imbas dari lemahnya tindakan Bank Indonesia. Ia menambahkan, aset Century hanya 0,05 persen dari total aset perbankan di Indonesia. "Jadi, tidak akan menimbulkan risiko sistemik," ujarnya.

Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Danang Widoyoko menambahkan, pengucuran dana talangan bagi Century menguntungkan bagi deposan-deposan besar. Para deposan ini langsung mencairkan uangnya setelah pemerintah mengalirkan dana penyelamatan itu.

"Tapi pemerintah berkelit bahwa siapa deposan-deposan itu merupakan wilayah rahasia perbankan. Kita belum tahu siapa yang diuntungkan dari kucuran dana Century ini. Tapi, kita kan hanya memberikan subsidi bagi segelintir orang kaya," kata Danang.

Menurut Danang, Komisi Pemberantasan Korupsi sebenarnya sudah mengendus indikasi tindak pidana korupsi dari pengucuran dana triliunan rupiah itu. Akan tetapi, gerakan KPK diduga dimatikan oleh Mabes Polri, yang kemarin melayangkan panggilan bagi pimpinan KPK dan empat stafnya karena diduga menyalahgunakan wewenang. 

"Ini bagian dari usaha untuk mengunci gerak KPK. Saya khawatir, kalau publik tidak mendorong KPK, KPK tidak berani menindaklanjuti," ujar Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com