Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cadangan Uang di BI Menurun

Kompas.com - 07/09/2009, 06:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com Jumlah uang kartal yang beredar di masyarakat akan mencapai puncaknya pada H-1 Idul Fitri 2009 yang diperkirakan mencapai Rp 300,4 triliun. Setelah Lebaran, uang kartal di masyarakat akan berkurang karena sebagian masuk kembali ke sistem perbankan.

Jumlah uang kartal yang beredar pada bulan puasa dan Lebaran tahun ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang sekitar Rp 250 triliun. Peningkatan itu antara lain disebabkan naiknya transaksi dan kenaikan harga atau inflasi, terutama bahan makanan dan transportasi.

Inflasi menyebabkan nilai uang yang dibutuhkan untuk membeli barang yang sama naik dibandingkan sebelumnya. Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi akhir pekan lalu di Jakarta mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, BI menambah pasokan uang kartal ke sistem perbankan pada bulan puasa dan Lebaran kali ini sebesar Rp 54,2 triliun atau lebih tinggi 170 persen dibandingkan dengan pasokan rata-rata bulan normal yang sekitar Rp 20 triliun.

Dari tambahan pasokan sebesar Rp 54,2 triliun, sekitar Rp 49,5 triliun merupakan uang pecahan besar, yakni Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000. Sisanya sekitar Rp 4,7 triliun merupakan uang pecahan kecil, yakni Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10.000.

Pasokan uang

Dengan pasokan yang cukup besar itu, stok atau cadangan uang kartal di BI menurun dari Rp 150,8 triliun pada akhir Agustus 2009 menjadi Rp 107,5 triliun setelah Lebaran.

Stok uang kartal di BI yang sebesar Rp 107,5 triliun masih dapat mencukupi kebutuhan lebih kurang 5,3 bulan rata-rata kebutuhan outflow nasional yang sekitar Rp 20,1 triliun.

Pasokan uang kartal dari BI bertujuan untuk mengganti uang yang rusak dan meningkatnya kebutuhan uang kartal oleh masyarakat akibat inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Seiring dengan pasokan yang bertambah, BI pun mencetak uang baru selama September 2009 sebanyak Rp 5,7 triliun, terdiri dari uang pecahan besar sebanyak Rp 4,9 triliun dan pecahan kecil sebanyak Rp 0,8 triliun. Kebutuhan lainnya diambil dari stok yang ada di BI.

Jumlah stok uang kartal di BI pada periode setelah Idul Fitri sampai akhir tahun 2009 diperkirakan sebesar Rp 120,2 triliun.

Berkurangnya uang kartal yang beredar setelah Lebaran terjadi karena volume transaksi menurun. Karena kebutuhan transaksi berkurang, masyarakat kembali menyimpan uang di perbankan dalam bentuk tabungan, deposito, atau giro. Selanjutnya, perbankan mengembalikannya ke BI.

Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono mengatakan, seiring dengan meningkatnya harga barang selama puasa dan Lebaran, inflasi September 2009 diperkirakan sebesar 0,8-1 persen. Hingga Agustus 2009, inflasi year to date sebesar 1,22 persen.

Budi Rochadi menjelaskan, hingga 3 September 2009, perkembangan rata-rata transaksi harian untuk penyelesaian transaksi nontunai seketika atau real time gross settlement (RTGS) dan kliring menurun, baik dari sisi volume, maupun nominal.

Penurunan itu juga karena semakin tingginya preferensi masyarakat yang menggunakan alat pembayaran kartu, seperti ATM, kartu kredit, internet banking, dan delivery channel lain. (FAJ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com