Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

From Belief to Humanity

Kompas.com - 07/09/2009, 15:35 WIB

KOMPAS.com - Anda pastinya sudah mendengar kabar baru bahwa posisi Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi terbesar nomor empat di dunia saat ini sudah tergeser oleh sebuah negara baru.

Negara baru tersebut dinamakan Republic of Facebook di mana populasinya kini sudah tumbuh hingga 250 juta. Sekitar 120 juta di antaranya mengunjungi ‘negara’ tersebut setidaknya sekali sehari. Menurut “Badan Pusat Statistik” Facebook, lebih dari dua per tiga penduduk Republik Facebook adalah orang dewasa. Pertumbuhan tercepat populasinya ada di segmen 35 tahun ke atas. Menurut Erick Qualman dalam Socialnomics, segmen yang juga cukup pesat tumbuhnya adalah wanita umur 55-65 tahun.

Dari sisi hubungan sosialnya, penduduk di Facebook memiliki rata-rata 120 kawan. 30 juta orang terus mengabarkan statusnya setiap hari paling tidak sekali. Banyak aktivitas sosial yang juga dilakukan di sana oleh para penduduknya. Setiap bulannya sekitar satu miliar foto dan 10 juta video terus diupload di sana. Total konten yang diisi dan di-share oleh penduduknya—dalam bentuk web links, berita baru, postingan blog, catatan harian, dan foto—mencapai satu miliar setiap minggunya.

Facebook ibarat sebuah negara yang memiliki banyak suku dan etnis, karena sampai saat ini ia telah menggunakan 50 bahasa lain selain bahasa Inggris. Dari sini dapat dilihat bahwa penduduknya memang tidak hanya berasal di Amerika saja. Hingga saat ini 70 persen dari penduduknya berasal dari orang di luar Amerika.

Salah satu kekuatan yang mendorong pertumbuhan jumlah pengguna Facebook adalah mobile connector. Di dunia, ada sekitar 65 juta user aktif yang mengakses jejaring sosial ini lewat handphone. Menurut data yang dikeluarkan oleh Facebook, user yang menggunakan aplikasi Facebook di handphone praktis menjadi 50 persen lebih aktif ketimbang mereka yang non Facebook-mobile. Di 60 negara di dunia saat ini telah ada 180 selular operator yang menjual produk telekomunikasinya menggunakan Facebook Mobile.

Sejak Juni 2009 lalu, menurut kabar, Facebook telah menjadi web nomor satu yang paling sering diakses oleh orang di Indonesia yang kini jumlah pengguna internet diperkirakan sekitar 31 juta orang.

Data-data tersebut semakin membuktikan bahwa teknologi web 2.0 dengan berbagai platform social media lainnya telah dan bakal terus mentransform kehidupan kita sehari-hari. Situs jejaring baru mungkin bakal terus berdatangan. Kalau lima tahun yang lalu kita terlarut dalam friendster-an, sekarang kita jadi getol facebook-an, ngetwit lewat Twitter dan lain sebagainya. Merek-nya mungkin berbeda-beda, namun tujuan dasarnya tetap sama yaitu untuk social networking.

Revolusi baru penggerak perubahan sosial budaya

Seperti yang dikatakan dalam kolom ini sebelumnya, perkembangan teknologi dengan aplikasi berbasiskan Web 2.0—yang memberikan kesempatan bagi pengguna untuk read, write, and share dalam sebuah komunitas jejaringan sosial—telah menjadi bagian utama yang membawa kita masuk ke era New Wave. Ia tidak saja menjadi sebuah revolusi, namun juga penggerak perubahan sosial budaya.

Berbagai aplikasi jejaring sosial seperti Wikipedia, Youtube, Twitter, Facebook, Secondlife, eRepublik, dan lain sebagainya menjadi bagian dari revolusi yang menggerakan kembali semangat komunal di dalam kehidupan sosial budaya masyarakat. Ia berbasiskan jejaring komunitas; merupakan wadah untuk jejaring komunitas; dibesarkan oleh komunitas; kontennya diatur dan diisi secara kolektif oleh anggota komunitasnya sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Dorong Implementasi Energi Berkelanjutan, ITDC Nusantara Utilitas Gandeng Jasa Tirta Energi

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com