Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musimnya "Earning Report"

Kompas.com - 07/10/2009, 15:26 WIB

KOMPAS.com - Kuartal ke-3 sudah berakhir dan kita memasuki kuartal ke-4. Secara umum kondisi ekonomi memasuki kuartal ke-4 ini terlihat semakin membaik karena ditopang oleh dana stimulus pemerintah. Indikator ekonomi negara-negara maju menunjukkan perbaikan yang menggembirakan meski masih tersandung masalah hilangnya lapangan pekerjaan yang tidak kunjung membaik.

Pada awal kuartal ke-4 ini, di Bulan Oktober, kita kembali akan mendapatkan laporan pendapatan perusahaan-perusahaan untuk kuartal ke-3 yang dapat menjadi katalisator bagi pergerakan indeks saham. Ini merupakan momen yang paling ditunggu oleh pelaku pasar di awal kuartal ke empat.

Kita flash back kembali ke periode pelaporan pendapatan untuk kuartal I pada Bulan April dan untuk kuartal II pada Bulan Juli. Pada bulan-bulan tersebut, indeks saham Dow Jones, yang menjadi penggerak utama pasar saham dunia, menguat dan diikuti oleh kenaikan bursa saham lain di dunia. Laporan pendapatan perusahaan pada kuartal I dan kuartal II rata-rata lebih bagus dari yang telah diestimasi sebelumnya. Pelaku pasar menanggapinya dengan membeli saham-saham di bursa sehingga indeks saham mengalami reli yang cukup lama, seperti yang terlihat dalam grafik.

Pada awal kuartal ke-2 dan awal kuartal ke-3, indikator ekonomi di AS juga menunjukkan perbaikan. Sektor perumahan dan konstruksi membaik, demikian juga sektor industri manufaktur dan jasa. Indikator ekonomi yang membaik ini menopang kenaikan indeks saham AS dan menginspirasi penguatan indeks saham Asia.

Memasuki kuartal ke-4 ini, ekonomi AS juga kian membaik. Stimulus yang digelontorkan oleh Pemerintah Obama untuk menopang perekonomian tampaknya telah memberikan pengaruh yang sangat positif bagi ekonomi sehingga ekonomi AS tidak terlalu terpuruk dalam resesi dan bahkan mungkin dapat mengakhiri resesi. Dan diperkirakan kedepan akan lebih baik. Membaiknya keadaan ekonomi akan mendorong pelaku pasar memperhatikan tingkat inflasi dan kemungkinan kenaikan suku bunga.

Namun, masalah utama saat ini tetap pada tingkat pengangguran yang tinggi yang di khawatirkan akan menghambat pemulihan ekonomi. Tingkat pengangguran yang tinggi ini masih membahayakan tingkat konsumsi masyarakat yang menjadi penggerak ekonomi utama AS. Jadi pelaku pasar juga masih akan fokus pada data ini.

Dengan membaiknya situasi perekonomian di kuartal ke-3, maka diperkirakan pendapatan perusahaan-perusahaan AS untuk kuartal ke-3 juga akan membaik. Bila benar demikian, kemungkinan bursa saham akan mengalami reli penguatan. Pelaku pasar akan fokus pada laporan pendapatan perusahaan yang berkapitalisasi besar dan yang bergerak di sektor perbankan, teknologi, pertambangan, dan retailer serta consumer goods.

Laporan perusahaan dari sektor pertambangan datang dari Alcoa yang akan melaporkan tanggal 07 Oktober 2009 setelah pasar saham tutup. Sektor perbankan akan mulai melaporkan pendapatannya pada minggu berikutnya dimulai oleh Goldman Sachs tanggal 13 Oktober 2009.

Alcoa akan menjadi benchmark untuk pertambangan di minggu pertama. Sementara minggu kedua merupakan minggu yang paling ditunggu pasar karena pada minggu ini sektor perbankan yang merupakan sektor yang paling terimbas krisis akan mulai merilis laporan pada minggu tersebut yaitu Goldman Sach, JPMorgan Chase dan Bank of America. Perusahaan teknologi besar juga baru akan mulai melaporkan pendapatannya di minggu ini. Intel Corp. akan menjadi yang pertama. Sektor teknologi juga masih akan mendominasi di minggu ketiga.

Tanggal

Perusahaan

Tanggal

Perusahaan

Tanggal

Perusahaan

07 Oktober

Alcoa

15 Oktober

Citigroup

20 Oktober

Yahoo!

08 Oktober

PepsiCo

15 Oktober

Nokia

21 Oktober

McDonald’s

09 Oktober

Infosys

15 Oktober

Google

21 Oktober

eBay

13 Oktober

Coca-Cola

15 Oktober

IBM

21 Oktober

Morgan Stanley

13 Oktober

Goldman Sachs

16 Oktober

Bank of America

22 Oktober

AT&T

13 Oktober

Intel

16 Oktober

General Electric

22 Oktober

Amazon.com

14 Oktober

JPMorgan Chase

19 Oktober

Texas Instrument

22 Oktober

AmericanExpress

14 Oktober

Ebay

20 Oktober

Caterpillar

22 Oktober

Microsoft

15 Oktober

CIT Group

20 Oktober

Apple

23 Oktober

Schlumberger

 

Pergerakan besar di pasar kemungkinan akan terjadi pada minggu ke-2 Bulan Oktober di saat sektor perbankan dan teknologi berkapitalisasi besar mulai melaporkan pendapatannya. Hal ini tentu bukan hanya akan menggerakan pasar saham AS saja, tapi juga akan menggerakan bursa saham lainnya seperti Asia dan Eropa di mana para pelaku pasar masih melihat bursa saham Amerika sebagai barometer pergerakan.

Di samping laporan pendapatan perusahaan dan indikator ekonomi, isu exit strategy juga akan menjadi fokus pelaku pasar. Dengan pemulihan ekonomi yang mulai terjadi di negara-negara yang terkena resesi ekonomi, tentunya pelaku pasar mulai melihat kemungkinan exit strategy yang akan dilakukan oleh pemerintah dan bank sentral. Kapan dan bagaimana pemerintah dan bank sentral akan menghentikan atau mengurangi stimulus? Bank sentral Amerika, The Fed, dijadwalkan akan menghentikan program pembelian obligasi pemerintah senilai 300 miliar dollar AS pada bulan Oktober ini. Program pembelian obligasi ini merupakan salah satu cara The Fed untuk membantu aliran uang kembali ke perekonomian. Dengan The Fed menjadi standing buyer untuk obligasi yang dikeluarkan pemerintah, diharapkan juga dapat menekan tingkat suku bunga kredit perumahan yang mengacu pada yield obligasi pemerintah jangka panjang sehingga pasar perumahan dapat bergairah kembali. Bila The Fed benar-benar akan menghentikan program pembelian obligasi tersebut, kemungkinan akan berdampak negatif pada pasar perumahan di bulan-bulan mendatang, karena pemulihan di pasar perumahan masih belum stabil, daya beli masyarakat masih rendah.

Isu exit strategy ini menjadi isu yang sangat sensitif bagi para pelaku pasar. Karena bila timing dan besaran stimulus yang akan ditarik tidak tepat, akan mempengaruhi kondisi ekonomi yang baru akan pulih yang tentunya masih memerlukan stimulus dari pemerintah. Namun bila stimulus dibiarkan berlanjut, juga akan mengancam perekonomian di masa mendatang dengan adanya hiper inflasi.

Momen pelaporan pendapatan perusahaan di Bulan Oktober ini dapat digunakan oleh para investor untuk mengikuti Gebyar Online Trading yang diadakan oleh PT. Monex Investindo Futures yang dilaksanakan dari 31 Agustus hingga 28 November 2009 yang membuka peluang bagi nasabah untuk bertransaksi sambil mendapatkan hadiah yang cukup fantastis. (AT/ Senior Research & Analyst )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com