Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Digoyang untuk Hambat Pengusutan Kasus Century?

Kompas.com - 08/10/2009, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ditetapkannya sejumlah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka diduga sebagai goncangan yang sengaja ditimbulkan untuk menghambat pengusutan kasus Bank Century.

"KPK saat ini sedang digoyang. Termasuk dengan intervensi Presiden melalui Perppu Plt pimpinan KPK. Tentu kemudian muncul anggapan bahwa goyangan di KPK itu untuk menghambat kasus Bank Century," ujar peneliti hukum Indonesian Corruption Watch (ICW) Febri Diansyah, saat diskusi "Skandal Bank Century", di Jakarta, Kamis (8/10).

Menurutnya, kasus Bank Century hanya dapat diselesaikan oleh KPK karena diduga melibatkan persekongkolan mafia bisnis dan mafia politik. Di samping itu, menurutnya, jika pengusutan diserahkan kepada kepolisian dan kejaksaan maka kemungkinan kasus ini akan mandek.

"Ini akan sangat sulit kalau diusut oleh polisi dan jaksa, mengingat kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dulu yang tidak tuntas pengusutannya. Jadi harus oleh KPK," tuturnya.

Karena itu, dia menyayangkan adanya penonaktifan sejumlah pimpinan KPK yang dinilai semakin melemahkan komisi ini. Padahal, menurutnya, pusat goyangan yang ada di KPK tersebut tidak jelas. "Episentrum gempa di KPK tidak jelas. Apakah itu di KPK-nya atau bersumber di istana," ujarnya.

Dia menjelaskan, kasus Bank Century dimulai sejak 2004 lalu dengan beberapa fase yang diawali dengan fase kejahatan perbankan. Hal ini ditandai dengan mulai munculnya kasus-kasus penggelapan yang dilakukan oleh pemilik lama Bank Century, Robert Tantular. Kemudian, masuk ke fase berikutnya, yakni kelemahan pengawasan Bank Indonesia (BI). "Kalau dalam proses ini ada indikasi menutup-nutupi data, maka itu bisa masuk ranah hukum," ujarnya.

Dan terakhir, merupakan fase penyelamatan Bank Century dengan pengucuran dana sebesar Rp 6,7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com