Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses LPS ke Bank Diperluas

Kompas.com - 17/10/2009, 06:02 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS akan mendapatkan akses data perbankan yang lebih luas dari Bank Indonesia selaku otoritas perbankan. Dengan data yang lebih lengkap dan terkini, LPS diharapkan lebih siap dalam menangani bank gagal, termasuk menghitung secara cepat dan akurat jumlah dana untuk penyelamatan bank.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad, Jumat (16/10) di Jakarta, mengatakan, pekan depan BI dan LPS akan menandatangani surat keputusan bersama (SKB) mengenai koordinasi dan tukar-menukar informasi.

SKB tersebut berisi sejumlah hal, seperti LPS dapat meminta tidak hanya sebatas rasio-rasio keuangan pokok setiap bank, tetapi juga hasil stress test BI untuk sistem deteksi dini.  Selain itu, BI juga harus melibatkan LPS dalam pemeriksaan bank yang telah masuk dalam status pengawasan khusus.

Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani mengatakan, dengan adanya SKB tersebut, LPS dapat menginformasikan kepada pemerintah mengenai alokasi anggaran terkait dengan kemungkinan timbulnya krisis keuangan dan penyelamatan bank.

SKB ini merupakan salah satu pembelajaran dari kasus penyelamatan Bank Century tahun lalu. Seperti diketahui, saat Century diputuskan diselamatkan, LPS tidak memiliki data yang memadai mengenai bank tersebut. Padahal, berdasarkan undang-undang, LPS hanya diberikan waktu satu hari untuk menyusun secara detail tindakan penyelamatan, termasuk kebutuhan suntikan dana. Akibatnya, LPS saat itu hanya mengandalkan penilaian dan rekomendasi BI.

Terkait Century, anggota DPR, Maruarar Sirait, mengingatkan agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyelesaikan audit investigasinya sebelum masa jabatan pimpinan BPK saat ini berakhir pada 19 Oktober 2009.

Alasannya, jika audit investigasi kasus Century dilanjutkan pada kepemimpinan BPK yang baru, hasilnya sangat rentan untuk dipolitisasi. ”Hasil audit juga sebaiknya menerapkan praduga tak bersalah terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat,” katanya. (FAJ)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com