Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memelihara Luwak untuk Hasilkan Kopi Enak

Kompas.com - 30/10/2009, 09:23 WIB

Asal tahu saja, setelah ditangkap dari alam bebas untuk dikandangkan, Luwak seringkali stres. Itulah sebabnya, pada awal penangkaran PTPN XII, banyak Luwak yang telah ditangkap mati.

Menjaga agar sang Luwak tetap hidup di dalam kurungan merupakan tantangan terberat seorang Pawang Luwak. Wuryanto menuturkan, setelah penangkapan, Luwak memiliki masa kritis beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

Masa kritis itu biasanya berlangsung selama satu hingga dua minggu. "Jika tak bisa lolos dari masa itu, Luwak bisa mati," ujarnya.

Dalam masa kritis itulah, Luwak butuh perhatian khusus. Untuk menghindarkan Luwak dari stres, biasanya Pawang teratur memberi makanan kegemaran Luwak. Dari hasil pengamatan Wuryanto, selain kopi, Luwak ternyata gemar makan pepaya dan pisang.

Bila Luwak yang ditangkap masih kecil, Pawang harus memperlakukannya seperti merawat bayi. "Luwak kecil harus teratur minum susu," ujar Wuryanto.

Setiap musim kopi, Luwak hanya diberi buah kopi sebagai menu utama di malam hari. Alhasil, Pawang atau pemelihara Luwak setiap sore harus menempatkan buah kopi di kandang Luwak.

Baru pada pagi harinya, para Pawang itu mengambil kotoran Luwak. Dalam satu malam, Luwak mampu melahap sekitar 3 kilogram buah kopi.

Perhatian pada Luwak tak sebatas pada masa setelah penangkapan atau soal makanannya. Dalam pemeliharaannya, Pawang harus menjaga kebersihan kandang setiap hari. Maklum, Luwak termasuk binatang yang suka tinggal di tempat yang bersih. Bahkan, ketika membuang kotoran pun, Luwak akan memilih tempat yang bersih. Seperti di tanah kering, di atas bebatuan atau di atas dahan yang tumbang. (Fathoni Arief/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com