Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPPI Jabar Dapat Bertindak

Kompas.com - 22/03/2010, 14:09 WIB

Bandung, Kompas - Selain guru pengawas, para pengawas dari Tim Pengawas dan Pemantau Independen (TPPI) Jawa Barat juga dapat langsung bertindak jika menemukan pelanggaran pada pelaksanaan ujian nasional (UN) sekolah menengah atas dan kejuruan serta madrasah aliyah, Senin ini. Masyarakat juga dapat melapor ke TPPI jika menemukan kecurangan pada UN, seperti penjualan soal.

Hal itu disampaikan Koordinator TPPI Jabar Yayat Achdiat, Minggu (21/3). "Misalnya, ditemukan peserta yang membawa buku ke dalam ruang ujian. Anggota kami yang bertugas sebagai pengawas bisa langsung mengambil buku itu," katanya.

TPPI Jabar telah menyiapkan anggota pengawas dan pemantau sebanyak 9.046 orang, yang berasal dari kalangan pengajar 176 perguruan tinggi, untuk disebar ke setiap sekolah penyelenggara UN di Jabar. Setiap anggota TPPI akan mengawasi satu sekolah, dan se- orang anggota lagi menjadi koordinator anggota TPPI di setiap subrayon.

Meskipun hanya menempatkan seorang pengawas di setiap sekolah, Yayat mengatakan, anggotanya akan mengawasi pelaksanaan UN di setiap sekolah secara ketat. "Anggota TPPI akan berkeliling dari satu kelas ke kelas lain untuk mengawasi siswa dan guru pengawas," tutur Yayat. Menurut Yayat, pengawasan di SMK berbeda dengan SMA. Pelaksanaan UN di SMK akan diawasi anggotanya yang bertugas sebagai pemantau. Dalam hal ini, pemantau tidak berhak mengambil tindakan seperti pengawas. Pemantau hanya dapat mencatat pelanggaran yang terjadi pada pelaksanaan UN, lalu melaporkannya kepada koordinator TPPI di setiap subrayon.

Soal dan lembar jawaban UN, sejak Minggu pagi, mulai didistribusikan ke setiap subrayon dalam pengawalan polisi. Di Kota Bandung, misalnya, lebih dari 60.000 soal UN didistribusikan dari SMAN 8 dan SMKN 3 ke lima subrayon yang terdiri atas 114 SMA, 76 SMK, dan 12 MA, yang seluruhnya penyelenggara UN.

Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan Kota Bandung Uus Kuswanda mengatakan, di antara sekolah-sekolah penyelenggara UN itu, masih ada yang menumpang di sekolah lain, yakni 21 SMA, 15 SMK, dan 10 MA. Karena itu, total peserta UN di Kota Bandung 35.738 siswa. "Sekolah yang menumpang ini tak dapat menyelenggarakan UN sendiri karena jumlah siswa sedikit, atau belum terakreditasi," katanya.

Uus mengatakan, soal-soal itu akan didistribusikan dari sekolah koordinator subrayon ke setiap sekolah pada Senin pagi pukul 06.30. Pukul 07.30 peserta UN masuk kelas, dan pukul 08.00 ujian dimulai. Soal UN yang disimpan di sekolah tempat koordinasi subrayon juga akan dijaga ketat oleh polisi dan TPPI Kota Bandung.

Disimpan di polsek

Dari Purwakarta dilaporkan, soal UN untuk SMA di Kecamatan Maniis dan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, disimpan di markas kepolisian sektor (polsek) setempat. Faktor jarak dan waktu tempuh menyulitkan distribusi soal menuju kedua kecamatan itu. Kepala Bidang Pendidikan Menengah pada Dinas Pendidikan Purwakarta Zaenurizal di Purwakarta, Minggu, menyatakan, penyimpanan soal di polsek ditempuh untuk menjaga keamanan dan memudahkan pengiriman soal tepat waktu.

Waktu tempuh menuju daerah di pinggiran Purwakarta itu mencapai lebih dari satu jam, dengan rintangan alam yang sulit diprediksi, seperti hujan, angin kencang, dan terbatasnya moda transportasi. "Distribusi soal melalui Polsek Maniis dan Sukasari telah seizin tim pemantau independen, dinas pendidikan, dan Kepolisian Resor Purwakarta. Dengan cara itu soal lebih aman dan terjangkau sekolah setempat," ujarnya. (MDN/MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com