Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/04/2010, 07:54 WIB

Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad pernah mengatakan, paradigma lama perbankan yang follow the trade harus diubah. Perbankan harus mengambil peran yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan. Perbankan harus kreatif menciptakan model-model pembiayaan baru untuk sektor-sektor yang belum terjamah. Walaupun akan sulit pada awalnya, strategi ini dalam jangka panjang akan menguntungkan bank bersangkutan.

Perubahan paradigma inilah yang coba dilakukan Bank Mandiri dalam setahun ini dengan berinisiatif mendorong perkembangan daerah-daerah di kawasan timur Indonesia.

Setelah tahun lalu menggelar Papua Investment Day, kali ini Bank Mandiri menghelat Maluku Investment Day. Langkah ini merupakan rangsangan untuk menggerakkan sektor riil dan investasi di kawasan Maluku, di mana Mandiri akan berperan sebagai penyalur kredit bagi investor atau pengusaha yang ingin menanamkan modal di kawasan tersebut.

”Kini bukan saatnya lagi bank menunggu adanya bisnis, baru kemudian masuk ke satu wilayah. Perbankan kini harus bisa menjadi lokomotif yang menciptakan peluang,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo.

Dalam Maluku Investment Day (MID), Bank Mandiri mempertemukan korporasi-korporasi besar dengan pemangku kepentingan di Maluku dan Maluku Utara untuk penjajakan investasi di sana. Tujuannya untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di Maluku dan Maluku Utara sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah itu.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Mirza Adityaswara mengatakan, sebanyak 143 korporasi besar di Indonesia, baik swasta maupun negara, seperti Harita Group, Wijaya Karya, dan Adhi Karya, menghadiri Maluku Investment Day untuk bertukar pikiran dengan semua pemangku kepentingan sehingga dapat mengurai masalah pengembangan investasi di Maluku dan Maluku Utara.

Acara tersebut juga akan diisi dengan pertemuan bisnis antara calon investor dan pemerintah daerah yang difasilitasi oleh Bank Mandiri.

Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur Maluku Utara Thaib Armaiyn, dan para bupati di kedua provinsi ikut dalam acara ini.

Agus Martowardojo mengatakan, realisasi investasi yang rendah di tengah tingginya potensi ekonomi di Maluku dan Maluku Utara salah satunya disebabkan keterbatasan infrastruktur, di mana kondisi jalan, permukiman, irigasi, listrik, dan transportasi belum memadai mendukung aktivitas bisnis.

”Di sini perlu kemitraan pemerintah dan swasta untuk memfasilitasi kegiatan perekonomian sehingga potensi Maluku dan Maluku Utara dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan nasional. Bank Mandiri berkomitmen untuk membantu memfasilitasi pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan di kawasan tersebut,” kata Agus Martowardojo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com