Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masinis "Pamungkas" Parahyangan

Kompas.com - 27/04/2010, 09:59 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Wajah Riki Mulyadi terlihat agak kuyu saat KA Parahyangan terakhir dari Jakarta menuju Bandung tiba dengan selamat di Stasiun Bandung, Senin (26/4/2010) malam. Riki adalah masinis pamungkas untuk KA yang telah mengakhiri masa baktinya kemarin.

Capek, Pak? "Enggak juga, campur aduk rasanya," kata Riki saat beberapa wartawan mewawancarainya di lokomotif KA Parahyangan setibanya di Bandung. Riki mengaku terharu menjadi masinis terakhir bagi KA Parahyangan yang sangat legendaris. "Senang, terharu, bersyukur bisa membawa penumpang Parahyangan dengan selamat untuk terakhir kalinya," ujarnya.

Riki sudah terlibat dalam perjalanan KA Parahyangan sejak ia menjadi asisten masinis tahun 2000-2005. Statusnya meningkat menjadi masinis tahun 2005 hingga saat ini. Banyak kenangan yang disimpannya selama membawa KA Parahyangan. "Seperti masyarakat juga, masinis juga sedih kenapa kereta ini harus ditutup, tetapi mungkin itu yang terbaik. Biarlah menjadi sejarah saja," kata pria berusia 31 tahun ini.

Selama hampir 10 tahun mengikuti perjalanan KA Parahyangan, banyak hal unik yang ditemukan Riki. Jalur Bandung-Jakarta dan sebaliknya merupakan jalur unik yang tak bisa ditemukan pada rute lainnya. Pemandangan perbukitan dinilainya sangat indah untuk dinikmati. Namun, ada juga titik-titik yang dipercayai angker di sepanjang jalur Bandung-Jakarta. "Adalah yang ngeri-ngeri. Ngeliat apa gitu. Tapi, enggak usah diceritainlah, biar saya saja yang tahu," ujarnya sambil tertawa.

Dengan dihentikannya operasional KA Parahyangan, Riki akan dialihkan menjadi masinis KA Malabar alias Malang-Bandung Raya yang akan diluncurkan pada 30 April mendatang. Kereta ini merupakan kereta baru yang akan mengantar penumpang dari Bandung menuju Malang ataupun sebaliknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com