TDL Naik, Presiden Disurati

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pengusaha dan pekerja yang tergabung dalam Badan Pekerja Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (BP LKS Tripnas) akan segera melayangkan surat ke Presiden SBY untuk menyatakan penolakan terhadap rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL).

Hal ini disampaikan Hasanuddin Rachman dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dalam keterangan pers di Gran Melia, Senin (24/5/2010). Hasanuddin mengatakan, pihaknya berharap Presiden dapat mempertimbangkan kembali rencana kenaikan TDL yang direncanakan akan dilakukan pada Juli mendatang. "Dalam surat kami meminta Presiden mendengarkan aspirasi kami dan justru mengupayakan sumber daya alam gas sebagai sumber energi," ungkapnya.

Ketua Bidang UKM Perempuan Pengusaha, Gender, dan Sosial Nina Tursinah juga mengharapkan Presiden tergerak hatinya dan memikirkan dampak bagi keberlangsungan UKM, terutama yang berbasis industri rumah.

"Yang paling akan terkena dampak dengan kenaikan TDL ya UMKM, apalagi yang usahanya pakai listrik bagaimana? Misalnya aja usaha kue. Lagi ngejar target, eh, mati lampu. Enggak jelas lagi waktunya. Mau ekspor jadi tertunda. Kita harap Presiden masih punya hati terhadap rakyatnya," tuturnya.

Surat kepada Presiden ditandatangani 13 perwakilan organisasi pengusaha dan pekerja, seperti Apindo, Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dan Serikat Pekerja BUMN.