Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waralaba Minuman Tebu Makin Diminati

Kompas.com - 20/06/2010, 17:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan bisnis waralaba semakin menunjukan perkembangan yang menjanjikan. Selain permodalan awal yang ringan, bisnis waralaba juga memiliki aneka jenis usaha yang saat ini diminati masyarakat. Dengan demikian keuntungan profit pun diyakini akan cepat didapatkan mitra bisnis waralaba.

Salah satu jenis usaha waralaba yang saat ini tengah naik daun adalah minuman tebu. Selain mudah dan ringan dalam permodalan, minuman tebu yang segar dan manis juga tengah digandrungi masyarakat di Indonesia.

Pardiman dari waralaba Rajanya Tebu, mengatakan, bisnis waralaba minuman olahan tebu saat ini sangat menjanjikan bagi masyarakat yang ingin membuka usaha waralaba. "Sekilas memang bisnis ini sepele tapi sangat membooming. Mudah, simpel dan tidak perlu keahlian khusus. Cukup saham dan kemudian manajerial yang baik saja," kata Pardiman saat ditemui di International Franchise, License, Businnes Concept Expo (IFRA) 2010 , di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Minggu (20/6/2010).

Menurut Pardiman, prospek bisnis minuman tebu yang menguntungkan dapat terlihat dari banyaknya usaha sejenis yang ada saat ini. "Rajanya Tebu ini boleh dibilang salah satu bisnis minuman tebu yang banyak ditiru. Sekarang ini ini banyak yang membuka usaha setipe, karena memang prospek bisnis ini sangat menguntungkan," tuturnya.

Untuk memulai bisnis minuman tebu, kata Pardiman, sangatlah mudah. Dengan hanya menyediakan permodalan awal untuk menjadi mitra bisnis Rajanya Tebu, mitra bisnis ini pun nantinya hanya melakukan manajerial dan pengawasan karyawan yang dipekerjaan.

Rajanya Tebu menawarkan empat jenis gerai bagi para calon mitra usahanya. Dari yang termurah berupa gerai gerobak kaki lima dengan modal awal Rp 18.500.000 hingga yang tertinggi berupa gerai motor roda tiga dengan modal awal Rp 39.500.000 . "Mitra usaha ini akan mendapatkan semua perlengkapan seperti mesin giling, gerobak atau sepeda motornya, sampai bahan baku batang-batang tebu yang kami pasok," ungkapnya.

Setelah bergabung menjadi mitra bisnis Rajanya Tebu, menurut Pardiman, para mitra bisnis hanya terikat kontrak untuk pengadaan bahan baku batang-batang tebu seharga Rp 8.000 perbatang. "Pasokan bahan baku selalu terjamin. Sejauh ini tidak ada kendala karena kami memiliki kebun tebu seluas 1.000 hektare di Jambi. Ini sangat mencukupi untuk pasokan semua mitra bisnis," kata dia.

Para mitra usaha Rajanya Tebu pun tidak perlu khawatir dengan permodalan tersebut. Pardiman mengatakan, rata-rata mitra bisnis Rajanya Tebu sudah kembali balik modal dalam tempo sembilan bulan. "Harga pergelas Rp 4.000. Dengan asumsi umum bisa menjual 80 gelas perhari, maka dalam satu bulan sudah mencapai keuntungan Rp 4.022.000," ujarnya.

Tingginya minat masyarakat akan bisnis minuman tebu terlihat dari tingginya mitra bisnis dari Rajanya Tebu. Pardiman mengatakan, hingga saat ini Rajanya Tebu sudah memiliki mitra bisnis hingga sekitar 800 gerai se-Indonesia. "Saat ini gerai-gerai kami tersebar di Jawa, Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Agustus nanti kami juga akan segera membuka gerai di Malaysia dan Singapura," tutur dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

Whats New
Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

Whats New
478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Whats New
Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

Earn Smart
Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com