Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aprilina, Mengatrol Gengsi Pempek Udang

Kompas.com - 08/08/2010, 21:25 WIB

Masalah yang dihadapi usaha pempek udang Cek Lina sama dengan UKM pada umumnya, yaitu terbatasnya pemasaran dan modal.

”Prospek pempek udang bagus di Palembang, tetapi susah mencari lokasi untuk berjualan di Palembang. Kalau cuma jualan di Sungsang, tidak mungkin berkembang,” kata Cek Lina.

Terbatasnya modal membuatnya tidak bisa menyewa tempat di Palembang untuk dijadikan toko pempek udang. Ia mengaku tidak berani meminjam modal ke bank karena syaratnya rumit. Dia juga khawatir tidak bisa mengembalikan pinjaman. ”Kalau pinjam di bank harus bikin proposal. Saya enggak ngerti bikin proposal,” ujarnya.

Cek Lina optimistis dengan prospek usaha pempek udang di Palembang. Selama beberapa hari mengikuti pameran di Carrefour Palembang, Cek Lina dapat meraih omzet Rp 1 juta per hari. Kalau di Sungsang, ia hanya meraih Rp 100.000 per hari.

Cek Lina berani bersaing dengan pempek udang buatan pengusaha lain. Yang penting, dia harus bisa mempertahankan kualitas produk supaya rasa udang dalam pempeknya betul-betul terjaga.

”Setelah pameran di Carrefour, saya diajak ikut pameran di Palembang dan di Jakarta. Pokoknya, setiap ada pameran, saya akan ikut,” katanya sambil tersenyum.

Berkat usaha Cek Lina, pempek udang yang dulu cuma dikenal di Sungsang sekarang dikenal luas. Pempek udang bukan lagi makanan dusun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com