JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta ekonomi AC jurusan Stasiun Senen-Kutoarjo, Bogowonto, yang diluncurkan pada 3 September mendapat respon cukup baik dari masyarakat.
Menurut Kepala Humas Daop I, PT Kereta Api Indonesia, Mateta Rizalul Haq, jumlah penumpang kereta ekonomi AC jarak jauh pertama itu terus meningkat. Dalam tiga hari setalah diluncurkan, Bogowonto telah menari 747 orang pemudik.
"Sampai hari kemaren hari pertama 228 penumpang, berikutnya 321, dan itu setiap hari memang meningkat," kata Mateta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Senin (6/9/2010).
Pada hari ketiga diluncurkan (5/9/2010), penumpang Bogowonto menurun, yakni hanya 198 orang menurut pusat data Stasiun Senen.
Sementara itu, Kepala Stasiun Senen, Taviv Saryono menilai bahwa pemudik yang berangkat dari Stasiun Senen cukup antusias menyambut Bogowonto. "Mereka mulai menikmati, karena banyak yang tau, dan tertarik karena tidak mau berdesakan," katanya.
Seorang calon penumpang, Alan (20) menilai, kereta ekonomi yang dilengkapi dengan AC seperti Bogowonto, dapat memberikan kenyamanan lebih bagi pemudik. Harga ekonomi AC pun lebih ekonomis dibanding kelas bisnis.
Olehkarena itulah Alan yang akan mudik ke Madiun berharap agar pemerintah menyediakan kereta ekonomi AC lain seperti Bogowonto. "Berharap banget, kalau emang bisa, dibikin lagi, supaya saya mudik ke Madiun nggak kayak begini," tuturnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.