Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembeli Mobil Mewah Tidak Goyah dengan Pajak Progresif

Kompas.com - 23/09/2010, 07:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pajak progresif yang akan diterapkan di wilayah Ibukota dan sekitarnya mulai 1 Januari 2011,  menurut ATPM mobil premium, tidak akan membuat pembelinya goyah atau terpengaruh.

Kesimpulan tersebut diutarakan oleh Ramesh Divyanathan, Presiden Direktur Presiden Direktur PT BMW Indonesia menjawab KOMPAS.com saat berjumpa di Jakarta, kemarin. Sebelum GAIKINDO dan ATPM dengan penjualan terbesar di Indonesia, sempat mengatakan, pajak progresif akan mempengaruhi penjualan.

Alasan Ramesh menyimpulkan hal tersebut karena pasar mobil premium di Indonesia, khususnya Jakarta - sangat kecil, di bawah 0,1 persen. Ditambahkan pula, konsumen di kelas ini tidak terlalu memikirkan uang dalam memutuskan pembelian mobil.

Faktor lain yang cukup berpengaruh adalah kebanggaan, kenyamanan dan kepuasan individu. "Setelah dihitung, kenaikan harga   hanya di bawah 5 persen. Saya rasa konsumen di segmen ini tak akan memikirkan itu," tegas Ramesh.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta  menerapkan kebijakan pajak progresif untuk mengurangi kemacetan. Tarif pajak progresif kendaraan pribadi   mulai dari 1,5 persen untuk kepemilikan kendaraan pertama, 1,75 persen buat   kedua, 2,5 persen ketiga dan  seterusnya 4 persen.

Tarif pajak progresif ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Dalam peraturan itu disebutkan, besaran tarif pajak progresif maksimal 10 persen. Namun, setiap pemda di seluruh Indonesia memiliki kewenangan menentukan besaran tarif pajak progresif berdasarkan potensi masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com