Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Razia Indomie sampai Hongkong

Kompas.com - 11/10/2010, 11:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Razia Indomie yang dilakukan petugas Departemen Kesehatan Taiwan, Jumat (8/10/2010), tidak hanya menjadi sorotan di negara tersebut. Kabar ini pun menjadi pembicaraan di Hongkong.

Seperti dilansir situs The Standard, gara-gara razia tersebut, dua gerai ritel di Hongkong, ParknShop dan Wellcome, pun menarik semua produk Indomie dari rak-rak penjualannya. Akibat penarikan tersebut, beberapa warga Hongkong mengatakan akan membeli merek lain. Namun, tenaga kerja Indonesia di sana tetap akan mengonsumsi Indomie karena rasa mi instan ini menurut mereka enak dan harganya murah. Paket berisi lima bungkus Indomie dijual sekitar 10 dollar Hongkong, sedangkan merk lain antara 15 dollar Hongkong dan 20 dollar Hongkong.

Menanggapi penarikan Indomie dari sejumlah gerai di Hongkong, pengimpor produk tersebut di Hongkong, Fok Hing (HK) Trading, menyatakan bahwa Indomie aman dimakan dan masuk ke Hongkong melalui saluran impor yang resmi. Pusat keamanan makanan Hongkong telah melakukan pengujian terhadap Indomie yang beredar di negara tersebut dan tidak memenuhi standar.

"Produk beracun yang ditemukan di Taiwan diduga diimpor secara ilegal," demikian dinyatakan Fok Hing, Senin (11/10/2010). Sebelumnya, produsen Indomie, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP), juga meyakini bahwa produk yang dirazia bukan Indomie yang ditujukan untuk pasar Taiwan.

Pemerintah Taiwan mengumumkan penarikan produk Indomie pada hari Jumat setelah penemuan dua bahan pengawet terlarang, yaitu methyl p-hydroxybenzoate dan benzoic acid. Bahan itu biasa dipakai dalam industri kosmetik dan dilarang dipakai dalam makanan di Taiwan, Kanada, dan Eropa. Bahan pengawet itu bisa menyebabkan mual-mual. Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, bahan itu bisa menyebabkan metabolic acidosis atau kondisi ketika pencernaan terlalu asam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com