Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dominasi Bank Asing Menguat

Kompas.com - 15/10/2010, 13:57 WIB

Bandung, Kompas - Dominasi bank asing di Indonesia menguat. Indikasinya ialah pangsa pasar aset, kredit, dan dana pihak ketiga (DPK) bank asing terus meningkat. Ekspansi bisnis bank asing mulai meluas setidaknya sejak 10 tahun lalu.

Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N Mansury di sela-sela Media Training Bank Mandiri di Bandung, Kamis (14/10), menjelaskan, pangsa pasar aset bank asing pada 1999 sebesar 11,6 persen dan pada 2009 menjadi 45,1 persen.

Dalam kurun waktu yang sama, pangsa pasar kredit bank asing naik pesat dari 20,3 persen menjadi 44,6 persen. Pangsa pasar DPK juga meningkat dari 11,3 persen menjadi 45,5 persen. Lembaga keuangan itu bukan hanya bank asing, tetapi juga berbentuk joint venture dan badan umum swasta yang dimiliki pihak asing. "Saya tak tahu jumlah bank asing dan peningkatannya. Namun, pangsa pasar bank umum swasta nasional (BUSN) dan bank badan usaha milik negara (BUMN) malah turun," kata Pahala lagi.

Pada 2009, pangsa pasar aset BUSN domestik dan bank BUMN, misalnya, masing-masing sebesar 8,5 persen dan 38,5 persen. Jumlah itu menurun dibandingkan 10 tahun sebelumnya, yang sebesar 36,2 persen dan 49,5 persen.

Pangsa pasar kredit BUSN domestik dan bank BUMN juga turun dari 23,4 persen dan 53,2 persen menjadi hanya 9,5 persen dan 37,6 persen. "Lalu, pangsa pasar DPK BUSN domestik dan bank BUMN turun dari 39,5 persen dan 46,8 persen menjadi 8,9 persen dan 39,8 persen," katanya.

Pahala menuturkan, lima dari 10 bank terbesar di Indonesia adalah milik pihak asing. Sebanyak lima dari empat bank terbesar yang bukan asing itu berbentuk BUMN dan hanya satu bank swasta nasional. Beda segmen

Kepala Kantor Wilayah VI Bandung Bank Mandiri Wayan Sukarta menjelaskan, ia tidak gentar bersaing dengan bank asing. "Tidak takut. Segmentasi kami beda. Bank asing pun punya sasaran lain," katanya. Bank asing banyak membidik usaha ekspor dan impor. Adapun bank swasta nasional lebih mengincar usaha mikro, kecil, dan menengah. (bay)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF Lewat ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF Lewat ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com