Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Solo Dipilih Karena Jadi Contoh

Kompas.com - 19/10/2010, 11:16 WIB

NANNING, KOMPAS.com - Wakil Presiden Boediono menyatakan Kota Solo, Jawa Tengah, dipilih sebagai maskot atau kota yang mempersona karena kota tersebut bisa dijadikan contoh bagi daerah dan kota-kota lainnya di Indonesia atau dunia yang bisa mempersatukan budaya dan perdagangan dari berbagai suku dan golongan, termasuk etnis China. Meskipun multi etnis, termasuk keberadaan masyarakat China, kota Solo jauh dari pertikaian.

Hal itu disampaikan Wapres Boediono saat meresmikan kota Solo sebagai "City of Charm" atau maskot bagi masyarakat China di Paviliun Komoditi Indonesia, di China Asean Expo (CAEXPO) di Zhujin Hall, Nanning, China, Selasa (19/10/2010) pagi ini.

Dalam peresmian itu, Wapres didampingi Ketua Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC) Jia Qinglin dan sejumlah menteri di antaranya Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perindustrian MS Hidayat dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. "Solo dikenal juga sebagai pusat budaya Jawa. Di kota ini juga banyak suku dan etnis, tinggal bersama. Mereka melakukan aktivitas perdagangan dan lainnya. Namun, mereka hidup dalam damai," tandas Wapres.

Menurut Wapres, tidak ada pertikaian di antara penduduknya. "Dengan demikian bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya. Bahkan, mungkin bisa contoh bagi negara lainya," tambah Wapres lagi.

Lebih jauh, Wapres Boediono menyatakan penetapan Solo sebagai "city of charm" menunjukkan hubungan RI dan China yang sidah cukup lama berjalan dengan baik. "Nilai perdagangan yang semula 12 miliar kini meningkat menjadi 30 miliar dollar AS. Bahkan, investasi China juga makin meningkat di Indonesia. Tahun-tahun mendatang, kita targetkan nilai perdagangan mencapi 50 miliar dollar A," sebutnya.

Setelah peresmian pavilion Solo, Wapres ditemani Jia Qinglin meninjau pavilion dan stand Indonesia di China Asean EXPO di lantai II Zhujin Hall, Nanning, China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com