Jakarta, Kompas
Namun, sekalipun penjualannya relatif stagnan, Indofood memperoleh laba bersih pada sembilan bulan pertama tahun 2010, yaitu Rp 2,25 triliun. Melonjak 42,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp 1,21 triliun.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim, Jumat (29/10) di Jakarta, mengatakan, di satu sisi penjualan perseroan yang disumbang grup produk konsumen bermerek (CBP) meningkat. Namun, di sisi lain, sumbangan dari penjualan Grup Bogasari dan Agribisnis turun, yang masing-masing disebabkan penurunan harga jual tepung terigu dan minyak kelapa sawit mentah (CPO).
Grup CBP memberikan kontribusi 47 persen terhadap total penjualan Indofood atau naik dari porsi sebelumnya 43 persen. Peningkatan ini didorong oleh volume penjualan di seluruh divisi dan kenaikan harga jual rata- rata produk CBP.
Sedangkan Grup Bogasari memberikan kontribusi sebesar 26 persen terhadap penjualan bersih Indofood atau turun dari 29 persen yang terutama disebabkan merosotnya harga jual tepung terigu. Adapun kontribusi dari Grup Agribisnis dan Distribusi relatif tidak mengalami perubahan, masing-masing menyumbang 19 dan 8 persen terhadap total penjualan Indofood.
Menurut Anthoni, yang lebih menggembirakan bagi perseroan adalah peningkatan laba inti (core profit) sebesar 83 persen atau dari Rp 1,21 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun 2009 menjadi Rp 2,22 triliun periode yang sama tahun 2010.
Peningkatan laba inti ini dipengaruhi rendahnya laba selisih kurs yang dicatat pada laba bersih. Laba selisih kurs biasanya tidak dicatat sebagai laba inti perusahaan karena bukan dihasilkan dari kinerja operasional.
”Core profit yang mencerminkan kinerja operasional memperlihatkan kinerja kami yang kuat. Untuk sisa tahun ini dan tahun mendatang, prospek pertumbuhan kinerja kami masih cukup kuat,” kata Anthoni.