BANTUL, KOMPAS.com - Sepuluh orang delegasi dari pemerintah Haiti bertandang ke Bantul, untuk belajar penangangan gempa dan proses rekonstruksi, Kamis (4/11/2010). Mereka akan mereplikasi pola di Bantul untuk rekonstruksi pascagempa berkekuatan 7 skala richter, yang menghantam negeri di Amerika Latin itu pada Januari lalu. "Kami datang ke sini untuk belajar bagaimana membangun rumah-rumah penduduk dalam waktu cepat, serta memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat. Makanya saya bawa perwakilan dari arsitek dan pelaku pembangunan proyek lainnya," kata Paul Antoine Bien-Aime, Menteri Dalam Negeri Haiti, saat berdialog dengan warga di Desa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Deputi Direktur Kantor Keuangan dan Pembangunan Haiti John Alix Nikolas mengatakan Haiti mengalami kejadian yang sama dengan Bantul, yaitu gempa besar berkekuatan 7 SR pada 12 Januari 2010. Bencana tersebut menewaskan 200.000 orang, dan 50.000 orang menderita cacat. Jumlah rumah rusak sekitar 200.000 buah. Menurutnya, saat ini Haiti tengah berkosentrasi untuk membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak. Setidaknya ada sekitar 1 juta pengungsi yang masih tinggal di tenda-tenda darurat. "Kami ingin tahu bagaimana Bantul bisa cepat membangun rumah warga. Kami juga ingin tahu struktur bangunannya seperti apa," katanya.