Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: IPO KS Sudah Sesuai Aturan

Kompas.com - 09/11/2010, 22:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan bahwa proses pembentukan harga IPO PT Krakatau Steel tbk (KS) dari awal hingga sampai saat ini sudah sesuai dengan aturan dan prinsip good governance.

"IPO KS saya sudah mendapat laporan dari (Kepala Bapepam LK) Pak Fuad Rahmany bahwa semua prosesnya sampai penetapan efektif itu sudah sesuai dengan peraturan dan prinsip-prinsip good governance," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (9/11/2010).

Ia mengatakan bahwa penetapan harga saham KS senilai Rp 850 per saham yang menjadi permasalahan juga dianggap telah sesuai dengan aturan. "Sudah diputuskan secara good governance yang baik jadi saya meyakini yang sudah diputuskan itu sudah betul," ujarnya.

Ia menyatakan pelaksanaan audit terhadap IPO KS juga telah ditetapkan sesuai dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). "Bahwa nanti kalau sudah dialokasikan akan ada proses audit sesuai dengan peraturan juga akan dijalankan. Oleh karena itu, sesuai aturan saya minta supaya bisa dijalankan dengan baik," ujarnya.

Untuk itu, Menkeu mengatakan tidak akan melakukan penundaan terhadap IPO KS yang menurut rencana dijadwalkan Rabu (10/11/2010). "Saya meyakini yang sudah diputuskan, dalam diskusi laporan tidak rekomendasi ada penundaan," ujarnya.

Sementara Tim Evaluasi Independen yang dibentuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa hasil evaluasinya tidak menemukan adanya rekayasa dalam pembentukan harga IPO PT Krakatau Steel Tbk (KS). Tim independen itu juga menyatakan bahwa proses IPO KS dan pembentukan harga perdana KS sebesar Rp 850 per saham sudah sesuai prosedur dan tidak menemukan adanya rekayasa.

Ketua Tim Independen Mas Achmad Daniri di Jakarta mengatakan, harga yang dibentuk tersebut sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku. "Karena itu kami merekomendasikan IPO KS tetap berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

    Whats New
    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

    Whats New
    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

    Whats New
    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

    Whats New
    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

    Whats New
    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

    Whats New
    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

    Whats New
    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

    Whats New
    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

    Whats New
    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

    Whats New
    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

    Whats New
    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

    Whats New
    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

    Whats New
    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com