Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saya Tak Mau Lagi Naik Garuda...

Kompas.com - 22/11/2010, 12:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pangihutan Situmeang (67) mengaku kapok terbang menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Pasalnya, sejak semalam (Minggu, 21/11/2010) penerbangannya ke Medan ditunda.

"Saya tak mau naik Garuda lagi kalau begini caranya. Saya sudah menunggu kepastian dari semalam, sampai sekarang belum tahu berangkat jam berapa," ujar Pangihutan kepada Kompas.com di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (22/
11/2010).

Pangihutan mengatakan, seharusnya kemarin ia dan istrinya, Remana Pasaribu (67), berangkat dari Jakarta menuju Medan pada pukul 10.55 WIB. "Dari 10.55 WIB, delay sampai pukul 14.00 WIB, dikasih tahu delay lagi sampai pukul 16.00 WIB, lalu pukul 18.00 WIB kita dibawa naik bus ke Hotel Borobudur," ujarnya.

Pangihutan mengatakan merasa dirugikan dengan adanya penundaan jadwal penerbangan. "Saya bilang ke orang Garuda, kamu mau bayar kerugian saya berapa? Saya rugi, ada usaha di rumah yang harus tutup karena saya belum sampai di Medan," jelasnya.

Selain usahanya yang merugi, Pangihutan yang datang ke Jakarta untuk menengok anak juga mencemaskan rumahnya yang ditinggalkan kosong. "Rumah saya di Medan tidak ada yang menjaga. Penjaga rumahnya sudah enggak ada karena tahu kalau kita sudah pulang dari kemarin sore," ujarnya.

Ditanya mengapa tidak ganti pesawat, Pangihutan mengatakan tiket pesawat ini dibelikan oleh anaknya. "Saya ini dibelikan, saya enggak mau merepotkan anak lagi kalau mau ganti pesawat, keluar biaya lagi. Saya ini sudah tua mohon jangan dipersulit," katanya. 

Sementara, Remana Pasaribu, istri Pangihutan, mengaku saat ini dirinya mencoba bersabar. "Namanya juga perjalanan, sekali-kali begini ya tidak apa-apa. Untungnya kita diberi hotel yang baik, begitu juga service-nya," ujar Remana.

Namun, Remana juga bersimpati kepada para penumpang lainnya yang tertunda urusan bisnisnya karena batal terbangnya pesawat Garuda. "Kalau saya bukan orang bisnis, jadi dinikmati saja. Kasihan kalau orang bisnis pasti rugi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com