Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT AP II Bantu Sepenuhnya Garuda Indonesia

Kompas.com - 22/11/2010, 13:07 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang membantu sepenuhnya masalah yang dialami maskapai Garuda Indonesia di Terminal 2F sejak kemarin.

Menurut Harry Cahyono, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, pihaknya membantu secara maksimal agar kelancaran penumpang di Terminal 2F dan di pintu check in Garuda Indonesia tetap lancar.

"Kami memahami betul masalah Garuda, jadi pasti kami bantu mereka. Hari ini ada tiga direksi kami yang turun ke lapangan untuk memantau kondisi penumpang dan mengkoordinasikan dengan pihak Garuda. Dua hari ini kami terus bantu Garuda supaya penumpang tetap lancar. Jadi, kami sama sekali tidak lepas tangan," ujar Harry saat dihubungi Kompas.com,  Senin (22/11/2010).

Selain itu, Harry juga menjelaskan bahwa pihaknya sejak kemarin menambah personel keamanan yang berjaga di Terminal 2F. Hal ini dilakukan untuk mengarahkan para penumpang jika terjadi penumpukan dan untuk mencegah terjadinya keributan.

"Jadi kalau ada keributan di Bandara itu jelas tanggung jawab kami, makanya kami siapkan tenaga untuk membantu pihak Garuda," ujarnya.

Mengenai hak penumpang yang harus dipenuhi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat terjadi pembatalan, Harry menjelaskan, pihaknya juga terus mengkoordinasikan dengan pihak Garuda agar para penumpang tidak merasa ditelantarkan.

"Kalau ada pembatalan atau penundaan, kami pasti komunikasikan dengan manager-manager Garuda, apa yang bisa kami bantu. Misalnya mengantarkan makanan atau minum untuk calon penumpang," jelasnya.

Pantauan Kompas.com di Terminal 2F memang terlihat lebih banyak petugas pengamanan. Setidaknya lima orang berjaga di pintu masuk Terminal 2F, mereka membantu mengarahkan para calon penumpang ke pintu check in Garuda Indonesia agar para penumpang dapat melakukan check in dengan tertib.

Seperti diberitakan, sejak kemarin siang Garuda membatalkan sejumlah penerbangan domestiknya. Pembatalan ini menurut Corporate Secretary Garuda Pujobroto, diakibatkan karena Garuda Indonesia menerapkan sistem baru.

"Selama ini kami punya tiga sistem yang memonitor pergerakan pesawat, awak kabin, dan yang memonitor jadwal penerbangan. Saat ini kami menjajal tiga sistem tersebut digabung. Jadi sistem awalnya sendiri-sendiri kemudian diintegrasikan jadi satu," ujar Pujo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

    Whats New
    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com