TANGERANG, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang membantu sepenuhnya masalah yang dialami maskapai Garuda Indonesia di Terminal 2F sejak kemarin.
Menurut Harry Cahyono, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, pihaknya membantu secara maksimal agar kelancaran penumpang di Terminal 2F dan di pintu check in Garuda Indonesia tetap lancar.
"Kami memahami betul masalah Garuda, jadi pasti kami bantu mereka. Hari ini ada tiga direksi kami yang turun ke lapangan untuk memantau kondisi penumpang dan mengkoordinasikan dengan pihak Garuda. Dua hari ini kami terus bantu Garuda supaya penumpang tetap lancar. Jadi, kami sama sekali tidak lepas tangan," ujar Harry saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/11/2010).
Selain itu, Harry juga menjelaskan bahwa pihaknya sejak kemarin menambah personel keamanan yang berjaga di Terminal 2F. Hal ini dilakukan untuk mengarahkan para penumpang jika terjadi penumpukan dan untuk mencegah terjadinya keributan.
"Jadi kalau ada keributan di Bandara itu jelas tanggung jawab kami, makanya kami siapkan tenaga untuk membantu pihak Garuda," ujarnya.
Mengenai hak penumpang yang harus dipenuhi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat terjadi pembatalan, Harry menjelaskan, pihaknya juga terus mengkoordinasikan dengan pihak Garuda agar para penumpang tidak merasa ditelantarkan.
"Kalau ada pembatalan atau penundaan, kami pasti komunikasikan dengan manager-manager Garuda, apa yang bisa kami bantu. Misalnya mengantarkan makanan atau minum untuk calon penumpang," jelasnya.
Pantauan Kompas.com di Terminal 2F memang terlihat lebih banyak petugas pengamanan. Setidaknya lima orang berjaga di pintu masuk Terminal 2F, mereka membantu mengarahkan para calon penumpang ke pintu check in Garuda Indonesia agar para penumpang dapat melakukan check in dengan tertib.
Seperti diberitakan, sejak kemarin siang Garuda membatalkan sejumlah penerbangan domestiknya. Pembatalan ini menurut Corporate Secretary Garuda Pujobroto, diakibatkan karena Garuda Indonesia menerapkan sistem baru.
"Selama ini kami punya tiga sistem yang memonitor pergerakan pesawat, awak kabin, dan yang memonitor jadwal penerbangan. Saat ini kami menjajal tiga sistem tersebut digabung. Jadi sistem awalnya sendiri-sendiri kemudian diintegrasikan jadi satu," ujar Pujo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.